Page 74 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 74
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
54
itu belum diberhentikan. Karena itu, mereka bersifat dualistik, dalam
arti bahwa di satu pihak mereka sudah diangkat sebagai menteri
Republik, tetapi di lain pihak masih menjadi pegawai Jepang yang masih
berkuasa. Rata-rata mereka berusia antara 46 dan 48 tahun dan
sebagian besar adalah aktivis pergerakan.
Dalam sidang PPKI pada hari-hari berikutnya beberapa
keputusan penting telah diambil, antara lain pada tanggal 20 Agustus
tentang pembentukan suatu badan yang dinamakan ―Badan Penolong
Keluarga Korban Perang (BKKP) sebagai bagian untuk menghidupkan
kembali Badan Pembantu Prajurit di masa perang yang pernah ada di
zaman Belanda. Di dalam tubuh BKKP terdapat lagi sebuah badan, yakni
Badan Kemanan Rakyat (BKR), yang kemudian menjadi cikal-bakal
organisasi militer reguler; 21 Agustus dalam sidang tertutup dibahas
tentang Konferensi San Francisco mendatang dan kemungkinan untuk
mengirim delegasi Indonesia ke konferensi tersebut; 22 Agustus tentang
pembentukan pengurus Komite Nasional Pusat (KNIP) yang akan
berfungsi sebagai Parlemen sementara dan pada hari yang sama
dibentuk PNI sebagai staatpartij. Secara berangsur-angsur pengaruh
Jepang mulai dilucuti. Keanggotaan militer PETA dan Heiho yang sudah
dibubarkan Jepang sebelum proklamasi, diserukan untuk bergabung
dengan BKR. Begitu pula eksistensi PPKI selepas tanggal 23 Agustus
diambil alih oleh KNI .
55
62