Page 15 - MODUL SEPUTAR ZAKAT
P. 15

menurut sebagian ulama, uang kertas wajib dikeluarkan zakatnya, laiknya emas dan
                     perak. Sedangkan nishab dan kadar zakatnya sama dengan emas dan perak.
                        3.  Hasil Bumi
                     a.  Ditanam. Menurut Syeikh Mahfuzh Termas, pendapat yang lebih kuat adalah yang
                        tidak mewajibkan ini. (lihat: Mauhibah Dzi al-Fadhl);
                     b.  Berupa biji-bijian yang menjadi makanan pokok dan bisa disimpan dalam waktu
                        yang lama;
                     c.  Tidak mempunyai hutang, menurut Hanabilah;
                     d.  Satu nishab (dalam hal ini mazhab Hanafi tidak mensyaratkan nishab).
                           Perlu diperhatikan bahwa tanaman sejenis yang dipanen dalam masa satu tahun,
                     harus dikumpulkan  hingga  mencapai  nishab  agar  dapat  ditentukan  kadar  zakatnya.
                     Jika selama ditanam pengairannya tidak dipungut biaya, maka zakat yang dikeluarkan
                     sebanyak 10 %. Jika menggunakan biaya, maka zakat yang dikeluarkannya 5 %. Jika
                     dalam pengairannya berlaku setengah tahun dipungut biaya dan setengah tahunnya lagi
                     tidak  dipungut  biaya,  maka  zakat  yang  dikeluarkan  7,5  %.  Ada  pun  biaya  selain
                     pengairan  seperti  pupuk,  racun,  obat,  dan  upah  buruh  tidak  termasuk  biaya  yang
                     mempengaruhi kadar zakat.
                        4.  Buah-buahan
                     a.  Harta kepemilikan penuh (al-milk al-taam);
                     b.  Mencapai satu nishab. Kewajiban ini tidak berlaku dalam Mazhab Hanafiyah. Hal
                        ini memiliki konsekwensi bahwa setiap buah-buahan harus dikeluarkan zakatnya.
                           Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, buah-buahan satu
                     sejenis  yang  dipanen  dalam  masa  satu  tahun,  baik  zuru’  maupun  tsimar,  maka
                     dikumpulkan  dalam  menjumlah  nishab  dan  menentukan  kadar  zakatnya  (lihat:
                     Bughyah  al-Mustarsyidin).  Apabila  dalam  pengairan  tidak  dipungut  biaya,  maka
                     zakat yang dikeluarkan sebanyak 10 %. Apabila pengairannya dipungut biaya, maka
                     zakat yang dikeluarkan 5%. Apabila pengairan selama setengah tahun dipungut biaya
                     dan setengah tahunnya lagi tidak dipungut biaya, maka zakat yang dikeluarkan 7,5 %.
                     Biaya selain pengairan, seperti pupuk, obat, dan ongkos orang yang mengu rus air
                     tidak termasuk biaya yang memengaruhi kadar zakat. Kedua, piutang, barang yang
                     dijual (mabi’) yang belum diambil oleh pembeli serta barang yang hilang, tetap wajib
                     dikeluarkan zakatnya.
                        5.  Hasil Perdagangan (Tijarah)
                           Tijarah berarti perdagangan. Pengertian ini berarti setiap harta yang dikembang-
                     kan untuk keuntungan laba dengan cara tukar-menukar (mu’awadhah) barang atau
                     dengan sistem jual beli. Sebagian ulama dari Mazhab Malikiyah berpendapat bahwa
                     senya-menyewa termasuk dalam perdagangan.. Harta warisan tidak termasuk tijarah,
                     sehingga  tidak  wajib  dikeluarkan  zakatnya.  Dalam  kitab  Hasyiyah  ad-Dasuqi
                     dijelaskan bahwa syarat-syarat zakat tijarah sebagai berikut:
                     a.  Harta tersebut harus diniati untuk diperdagangkan. Mazhab Malikiyyah memasuk-
                        kan kategori tersebut termasuk niat memperdagangkan saat membeli barang, walau
                        pun disertai niat untuk digunakan sendiri atau disewakan;






                                                                                                      5
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20