Page 16 - MODUL SEPUTAR ZAKAT
P. 16
b. Barang yang diperdagangkan harus diperoleh dari proses jual beli atau imbalan dari
akad persewaan;
c. Harta kepemilikan penuh (al-milk al-taam);
d. Satu nishab (kurs semua sebanyak harta nishabnya emas, termasuk harta yang ada
di orang lain);
e. Harta diperdagangkan satu tahun penuh menurut kalender hijriyah. Madzhab
Malikiyah memberikan catatan bahwa harta dagangan yang bersifat investasi
seperti membeli tanah dengan niat dijual ketika harga tinggi, maka zakatnya wajib
dikeluarkan ketika sudah laku.
C. Syarat Orang Wajib Berzakat Harta
Zakat hanya wajib dibayar oleh orang-orang yang memenuhi kriteria wajib
zakat. Di dalam kitab Syarh al-Yaqut an-Nafis, Habib Muhammad bin Ahmad bin
Umar asy-Syathiri berkata, “Syarat-syarat wajib zakat ada lima, yaitu Islam, merdeka,
kepemilikan sempurna, pemiliknya tertentu, sang pemilik wujud secara yakin.” Habib
Hasan mengatakan bahwa syarat wajib zakat ada lima.
Pertama, muslim, maka zakat tidak wajib bagi orang kafir sejak lahir. Akan
tetapi, orang murtad, status hartanya ditangguhkan hingga ia kembali ke Islam. Jika
sampai meninggal dunia tidak kembali ke Islam, maka status hartanya adalah harta fai’
(harta yang diperoleh pemerintah muslim dari orang kafir bukan melalui peperangan)
dan jelaslah bahwa sebenarnya kepemilikannya telah hilang sejak ia murtad. Jika
kembali ke Islam, maka dia dituntut untuk mengeluarkan (melunasi utang) zakat
selama masa murtadnya.
Kedua, merdeka. Zakat tidak wajib bagi budak. Adapun budak muba’ad (sebagi-
an dirinya berstatus merdeka dan sebagian yang lain berstatus budak), maka wajib
mengeluarkan zakat dari harta yang ia miliki dengan status merdeka yang terdapat
pada dirinya.
Ketiga, kepemilikan harta berstatus tertentu. Tidak wajib mengeluarkan zakat
dari harta yang diwakafkan kepada publik (jihah ammah) seperti diwakafkan pada para
fakir miskin. Sedangkan harta yang diwakafkan kepada orang tertentu seperti pohon
kurma yang diwakafkan kepada Zaid, maka hasilnya harus dizakati jika mencapai satu
nishab.
Keempat, kepemilikannya sempurna. Maksudnya dimiliki dengan sempurna.
Maka zakat tidak wajib bagi budak mukattab (budak yang mencicil kepada majikannya
agar bebas dari status budak) karena status kepemilikannya lemah.
Kelima, sang pemilik wujud secara yakin. Artinya, zakat tidak wajib dikeluarkan
dari harta yang diwakafkan kepada janin yang masih berada dalam kandungan karena
tidak diyakini wujudnya/hidupnya. Itulah lima kriteria yang menyebabkan seseorang
wajib membayar zakat. Sedangkan baligh dan berakal bukanlah termasuk dari syarat
wajib zakat. Dengan demikian, harta anak kecil atau orang gila yang sudah mencapai
nishab wajib dizakati. Adapun yang mengeluarkan zakat dari harta keduanya adalah
walinya.
6