Page 38 - MODUL SEPUTAR ZAKAT
P. 38

URAIAN MATERI

                     A.  Konteks  Sosial-Historis  Undang-undang  Republik  Indonesia  tentang
                         Pengelolaan Zakat

                           Penting  mempelajari  konteks  sosial  historis  terkait  pembentukan  Undang-
                     undang Pengelolaan Zakat Nomor 23 tahun 2011. Konteks ini akan membantu situasi
                     dan kondisi eksternal yang tidak tercantum di dalam teks undang-undang itu sendiri.
                     Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat resmi diundangkan
                     dan  masuk  dalam  Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  bernomor  115  setelah
                     ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 25 November
                     2011. Ini momen sejarah yang menandai Indonesia masuk dalam fase berikutnya.
                           Yang penting diketahui adalah UU RI No. 23 Tahun 2011 menggantikan UU RI
                     No. 28 Tahun 1999. Pengelolaan zakat pun memiliki sistem pengaturan dan tata kelola
                     yang berbeda dari sebelumnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa struktur Undang-
                     Undang RI  No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat terdiri dari 11 bab dengan
                     47 pasal. Bahkan, untuk mengantisipasi segala   bentuk   penyelewengan   kekuasaan
                     dan wewenang, UU RI No. 23 Tahun 2011 mencantumkan juga ketententuan pidana
                     dan  ketentuan  peralihan.  Dengan  adanya  ketentuan  pidana  maka  setiap  tindak
                     penyelewengan dana zakat dapat dikenakan hukuman pidana.
                           Terbitnya UU RI No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat sangat positif
                     karena negara dan pemerintah mengharapkan maksimalisasi pendayagunaan dan hasil
                     guna pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah di Indonesia. Harapan ini berlandaskan
                     pada pemikiran bahwa pengelolaan zakat pada saat menggunakan payung hukum UU
                     RI No. 38 Tahun 1999 dirasakan kurang optimal. Tentu nanti kita akan dilihat aspek-
                     aspek  yang  dinilai  kurang  optimal  tersebut.  Salah  satu  aspek  yang  dinilai  kurang
                     optimal adalah UU RI No. 38 Tahun 1999 kurang mampu menjawab permasalahan
                     zakat di tanah air. Pasal-pasal yang termaktub di dalamnya sudah tidak sesuai dengan
                     perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga butuh pembaharuan. UU
                     RI  No.  23  Tahun  2011  adalah  bentuk  revisi  pada  aspek-aspek  tertentu  dan  tetap
                     memberlakukan pasal-pasal yang dirasa masih relevan.
                           Secara  kronologis  dapat  dikatakan  bahwa  hari  Senin,  28  Maret  2011  adalah
                     tonggak sejarah luar biasa. Rapat Kerja antar Komisi VIII DPR RI dengan Pemerintah
                     menghasilkan  pembahasan  rancangan  undang-undang  tentang  pengelolaan  zakat,
                     infaq, dan sedekah. Hari dan tanggal ini sudah disepakati bersama pada masa persi-
                     dangan III tahun sidang 2010-2011. Selain itu, masa persidangan III ini juga menge-
                     sahkan panitia kerja (Panja) RUU tentang pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah.
                           Hal  yang  perlu  diketahui  adalah  pembahasan  RUU  melalui  rapat  dengar
                     pendapat (RDP) Panja Komisi VIII DPR RI dengan pemerintah dilakukan sebanyak 7
                     (tujuh) kali. Dengan kata lain, ini betul-betul kerja keras pemerintah dalam menggodok
                     aturan  hukum  negara  yang  menyangkut  persoalan  penting  dalam  agama.  Sebab,
                     sekalipun zakat adalah rukun Islam, tetapi posisi dan perannya sangat urgen bagi





                                                                                                      2
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42