Page 35 - MODUL SEPUTAR ZAKAT
P. 35

Dalam ajaran Islam, seorang amil zakat, baik individu maupun lembaga juga
                     mempunyai hak bagian atas zakat. Hak mendapat zakat ini sudah tercantum dalam ayat
                     suci al-Qur’an. Bagaimana tidak bisa dipungkiri bahwa amil zakat berjasa besar dalam
                     pengumpulan maupun pendistribusian zakat pada para mustahiq.
                           Pada masa Rasulullah, pengelolaan zakat diamanatkan pada Baitul Mal. Pada
                     zaman itu, Baitul Mal tidak saja berfungsi sebagai pengelola keuangan Negara, tetapi
                     juga  tempat  menampung  dana  zakat  umat  muslim.  Zakat  dimasukkan  ke  dalam
                     instrument fiskal Negara di samping sudah ada jizyah, ghanimah, dan lain-lain. Belajar
                     dari sejarah ini, sangat masuk akal apa bila sebagian ulama menganjurkan agar zakat
                     diatur oleh negara sepenuhnya, tidak saja dilakukan secara tradisional dimana muzakki
                     menyerahkan zakat langsung kepada mustahiq.
                           Di jaman lampau, pengelolaan zakat pun menjadi lebih tertata rapi setelah masa
                     Khalifah  Umar  bin  Khattab  berkuasa.  Sang  Khalifah  membentuk  Diwan,  yaitu
                     departemen  khusus  mengatur  tentang  zakat.  Dari  kata  diwan  ini  kemudian  kita
                     mengenal  istilah  dewan.  Dalam  konteks  keindonesiaan  kita,  diwan  seperti  yang
                     dibentuk pada jaman khalifah Umar ini menjadi Badan Zakat Nasional (BAZNAS).
                     Diwan pada masa khalifah Umar bin Khattab sudah terbilang modern. Karena Diwan
                     bertugas untuk mengelola zakat dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengordinasi-
                     an dalam pengumpulan, pendistribusian dan pe,ndayagunaan zakat. Ini bisa dibilang
                     sebagai kontribusi besar Khalifah Umar dalam menatata sistem pemerintahan Islam
                     pada jamannya, serta sebagai hikmah besar untuk diambil pelajaran oleh umat muslim
                     sekarang.
                           Pada perkembangan kontemporer, dalam rangka memenuhi kebutuhan pengelo-
                     laan zakat yang optimal, maksimal, dan profesional, banyak instansi yang menamakan
                     dirinya  sebagai  organisasi  Pengelola  Zakat  (OPZ).  Sejatinya,  semua  ini  adalah
                     penerjemahan dari diwan yang sudah ada pada jaman Khalifah Umar bin Khattab.
                     Berikut ini beberapa lembaga organisasi yang berfokus pada pengelolaan zakat, di
                     antaranya:
                        1.  BAZ (Badan Amil Zakat)
                           Badan Amil Zakat (BAZ) adalah organisasi pengelola zakat yang dibentuk oleh
                     pemerintah. BAZ ini beranggotakan beberapa orang yang terdiri dari unsur masyarakat
                     dan  pemerintah.  Tugas  utama  BAZ  adalah  mengumpulkan,  mendistribusikan  dan
                     mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama.
                           BAZ di Indonesia mempunyai beberapa tingkatan:
                     a.  BAZ Pusat atau Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Aturan tentang BAZNAS
                        diatur dalam Keputusan Presiden No.8 Tahun 2001. Berdasarkan aturan presiden
                        ini, BAZNAS harus terdiri dari Badan Pelaksana, Komisi Pengawas, dan Dewan
                        Pertimbangan. Badan Pelaksana bertugas melaksanakan kebijakan BAZ. Komisi
                        Pengawas bertugas melaksanakan pengawasan internal atas operasional kegiatan
                        badan pelaksana. Sedangkan Dewan Pertimbangan bertugas memberikan pertim-
                        bangan fatwa, saran, rekomendasi tentang pengembangan hukum.
                     b.  BAZNAS Provinsi. Pembentukan BAZ Provinsi diatur dalam keputusan Menteri
                        Agama no.118 tahun 2014.





                                                                                                      8
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40