Page 32 - MODUL SEPUTAR ZAKAT
P. 32

dan zina hampir serupa. Dari sini ulama berpendapat, pajak tidak wajib bagi umat
                     muslim karena sudah dibebani zakat.
                           Ada  juga hadis  dari  Uqbah  bin  ‘Amir  yang  berkata:  saya mendengar  Rasul
                     saw. bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang mengambil pajak. (HR Abu Daud,
                     No: 2548)
                           Semua dalil di atas adalah landasan syariat ulama yang menolak pajak. Dari
                     beberapa dalil di atas, banyak ulama yang menyamakan pajak yang dibebankan kepada
                     kaum  muslim  secara  zalim  sebagai  perbuatan  dosa  besar.  Sebab,  satu-satunya
                     kewajiban umat muslim berkaitan dengan harta adalah zakat, bukan pajak.
                           Pandangan  bahwa  pajak  tidak  bisa  disepadankan  dengan  zakat,  pandangan
                     bahwa  pajak  bukan  zakat,  dan  bahwa  pajak  haram  sedangkan  zakat  adalah  wajib,
                     didukung oleh Imam Dzahabi dalam Al-Kabair.
                           Kedua,  para  ulama  menyatakan  kebolehan  mengambil  pajak  dari  kaum
                     muslimin. Tentu saja kebolehan umat muslim dibebani pajak jika negara dalam situasi
                     sangat membutuhkan dana. Sangat mungkin suatu saat nanti negara dalam kondisi
                     sangat  terpuruk  karena  salah  kelola  maka  menerapkan  pajak  pada  umat  muslim
                     diperbolehkan.
                           Untuk menerapkan kebijakan inipun harus terpenuhi dahulu beberapa syarat. Di
                     antara  ulama  yang  membolehkan  pemerintahan  Islam  mengambil  pajak  dari  kaum
                     muslimin adalah Imam Ghazali, Imam Syatibi, dan Imam Ibnu Hazm. Hal ini sesuai
                     dengan hadis yang diriwayatkan dari Fatimah binti Qais juga bahwa dia mendengar
                     Rasulullah  saw.  bersabda,  “Sesungguhnya  pada  harta  ada  kewajiban/hak  (untuk
                     dikeluarkan) selain zakat.” (HR Tirmidzi, No: 595 dan Darimi, No : 1581, di dalamnya
                     ada rawi Abu Hamzah (Maimun). Menurut Ahmad bin Hanbal dia adalah dhaif hadis
                     dan menurut Imam Bukhari dia tidak cerdas).
                           Berikut ini beberapa syarat yang harus dipenuhi. Apabila syarat-syarat berikut
                     dipenuhi maka pajak boleh diterapkan kepada umat muslim:
                        1.  Harta Sangat Dibutuhkan dan Tak Ada Sumber Lain
                           Syeikh  Muhammad  Yusuf  Qardhawy  mengatakan,  pajak  itu  boleh  dipungut
                     apabila negara memang benar-benar membutuhkan dana, sedangkan sumber lain tidak
                     diperoleh.
                        2.  Baitul Mal Tidak Cukup
                           Baitul Mal atau kas negara adalah syarat yang harus perhatikan. Apabila Baitul
                     Mal benar-benar kosong dan tidak ada anggaran yang cukup maka memungut pajak
                     dari umat muslim dapat dibenarkan.
                        3.  Pemungutan Pajak Dilakukan dengan Adil
                           Pajak yang dibebankan kepada umat muslim dalam keadaan negara sangat butuh
                     dana tambahan untuk pengelolaannya tidak boleh berlebihan, dan tidak memberatkan
                     rakyat.  Pemungutan  pajak  yang  dibolehkan  oleh  ulama  harus  didasarkan  kepada
                     pertimbangan  ekonomi  yang  matang,  mendesak,  dan  demi  kebutuhan  rakyat  dan
                     pembangunan yang lebih besar.







                                                                                                      5
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37