Page 23 - E-MODUL KEGAWATDARURATAN MASYARAKAT PANTAI
P. 23

tersedia termasuk perangkat bag-mask, perangkat pemantauan CO2 end-tidal, baki

                        intubasi,  dan  perlengkapan  jalan  napas  bedah.  Dalam  kasus  pasien  memiliki
                        pneumotoraks  besar,  angiokateter  untuk  torakostomi  jarum  potensial  dan  kit

                        tabung dada harus mudah diakses. Ruang trauma juga harus dilengkapi  dengan
                        EKG  dan  mesin  x-ray  portabel  untuk  digunakan  setelah  survei  primer  selesai

                        sebagai tambahan untuk survei primer.

                        C. Primary Trauma Survey
                             Pengkajian primer merupakan penilaian dan penanganan pada pasien gawat

                        darurat  berdasarkan  prioritas  masalah  yang  dapat  mengancam  nyawa  yang

                        meliputi pengkajian airway, breathing, circulation, disability, exposure biasanya
                        disingkat dengan ―ABCDE‖. Pengkajian primer tidak boleh dilakukan lebih dari 2

                        menit (Eric J Lavonas et al.,  2020)
                           1.  Airway (Jalan Napas)

                                Pengkajian airway untuk menilai jalan nafas dalam keadaan paten atau
                             adanya  obstruksi  secara  total  ataupun  parsial.  Pengkajian  airway  pada

                             pasien sadar dapat  dilakukan dengan memeriksa responsif serta mengajak

                             berbicara  jadi  apabila  pasien  mampu  untuk  berbicara  dengan  suara  biasa
                             dalam  kalimat  lengkap  maka  mengindikasikan  airway  paten.  Pengkajian

                             airway  harus  mempertahankan  servikal  pada  posisi  in-line  terutama  pada
                             pasien yang dicurigai mengalami trauma servikal. Tanda yang menunjukkan

                             terjadi  trauma  servikal  adalah  adanya  jejas  pada  bagian  atas  klavikula;
                             terjadi multiple trauma; biomekanikal trauma atau mekanisme trauma; dan

                             penurunan  kesadaran(Thim  et  al.,  2012).  Tabel.  3.1  Penyebab  obstruksi

                             dapat dinilai berdasarkan bunyi nafas
                              No  Suara napas                        Penyebab obstruksi

                              1    Gurgling (suara berkumur)         Cairan atau darah

                              2    Stridor  atau crowing             Sumbatan anatomis  akibat edema
                                                                     pada saluran pernapasan

                              3    Hoarseness atau serak             Abses  atau  trauma  pada  larynx,

                                                                     trachea







                                      K e g a w a t d a r u r a t a n   M a s y a r a k a t   P a n t a i    Page 22
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28