Page 47 - E-MODUL KEGAWATDARURATAN MASYARAKAT PANTAI
P. 47
4. Hematothorax masif
Pada keadaan ini terjadi perdarahan hebat dalam rongga dada.
Hematothorax masif terjadi bila sekurang-kurangnya:
a. 1500 cc darah terkumpul di cavum pleura
b. Perdarahan 5 ml/kg barat badan
c. Perdarahan 100–200 ml perjam
d. Tendensi perdarahan meningkat dari waktu ke waktu.
Setiap rongga dada bisa menampung kurang lebih 3000 cc darah.
Massive hemathoraks lebih sering disebabkan terlukanya pembuluh darah
besar paru atau sistemik. Tidak banyak yang dapat dilakukan pra-hospital
pada keadaan ini. Satu-satunya cara adalah membawa penderita secepat
mungkin ke RS dengan harapan masih dapat terselamatkan dengan tindakan
cepat di UGD.
5. Flail chest
Fraktur Tulang iga pada 2 tempat, pada lebih dari 2 iga yang
berdekatan, sehingga ada satu segmen dinding dada yang tidak ikut pada
pernafasan. Palpasi dada akan menimbulkan bunyi krepitai. Pada ekspirasi,
segmen akan menonjol keluar pada inspirasi justru akan masuk ke dalam.
Ini dikenal sebagai pernafasan paradoksal. Kelainan ini akan mengganggu
ventilasi namun yang lebih diwaspadai adalah adanya kontusio paru yang
terjadi. Sesak berat yang mungkin terjadi harus dibantu dengan oksigenasi
dan mungkin diperlukan ventilasi tambahan. Di RS penderita akan dipasang
pada respirator apabila analisis gas darah menunjukkan pO2 yang rendah
atau pCO2 yang tinggi.
6. Tamponade jantung
Terjadi paling sering karena luka tajam jantung walaupun trauma
tumpul juga dapat menyebabkannya. Karena darah terkumpul dalam rongga
perikardium, maka kontraksi jantung terganggu sehingga timbul syok yang
berat (syok kardiogenik ). Triad klasik diagnosa temponade jantung, yaitu
hipotensi, distensi vena leher, suara jantung melemah (mufle). Suara jantung
melemah mungkin sulit dikenali di lapangan. Bila nadi penderita saat
K e g a w a t d a r u r a t a n M a s y a r a k a t P a n t a i Page 46