Page 49 - E-MODUL KEGAWATDARURATAN MASYARAKAT PANTAI
P. 49
b. Diagnosis fisik :
1) Bila pneumotoraks < 30% atau hematothorax ringan (300cc) terapi
simtomatik, observasi.
2) Bila pneumotoraks > 30% atau hematothorax sedang (300cc)
drainase cavum pleura dengan WSD, dianjurkan untuk melakukan
drainase dengan continues suction unit.
3) Pada keadaan pneumothoraks yang residif lebih dari dua kali harus
dipertimbangkan thorakotomi
4) Pada hematotoraks yang massif (terdapat perdarahan melalui drain
lebih dari 800 cc segera thorakotomi.
c. Laboratorium (Darah Lengkap)
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
a. Airway
Sumbatan saluran nafas merupakan keadaan darurat yang memerlukan
respon segera. Kecepatan membebaskan sumbatan jalan nafas adalah hal
yang sangat penting. Sumbatan jalan nafas dapat disebabkan oleh :
Aspirasi darah, benda-benda asing atau muntahan, serta lidah yang
terdorong kebelakang. Hal ini dapat diatasi dengan mengekstensikan
leher dan memiringkan korban. Odim farings (tekak) atau larings
(pangkal tenggorokan) disebabkan karena menghirup udara panas asap
pembakaran. Bila hal ini terjadi, maka trachestomy perlu dilakukan
Assessment :
1) Perhatikan patensi airway
2) Auskultasi suara napas
3) Perhatikan adanya retraksi otot pernapasan dan gerakan dinding dada
Management :
1) Inspeksi orofaring secara cepat dan menyeluruh, lakukan head-till
chin-lift dan jaw thrust, hilangkan benda yang menghalangi jalan
napas
2) Re-posisi kepala, pasang collar-neck
K e g a w a t d a r u r a t a n M a s y a r a k a t P a n t a i Page 48