Page 153 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 153
Angin monsun disebabkan oleh beda sifat fisis antara osean
dan kontinen; kapasitas panas osean lebih besar dari pada kontinen.
Permukaan osean memantulkan radiasi matahari lebih banyak dari
pada permukaan daratan (kontinen), dan radiasi matahari dapat
memasuki air sampai dalam dengan bantuan gerakan air (arus laut),
sedangkan di darat panas hanya mencapai beberapa sentimeter saja.
Hasil dari beda sifat fisis ini adalah osean lambat panas bila ada radiasi
matahari dan lambat dingin bila tidak ada radiasi matahari,
dibandingkan kontinen. Akibatnya, osean lebih dingin dalam musim
panas dan lebih panas dalam musim dingin dibandingkan kontinen.
Pergantian dari musim dingin ke musim panas atau sebaliknya, dapat
membalikkan arah gaya gradien tekanan, dengan demikian angin
monsun mengalami pembalikan arah, lihat Gambar 5.6. Arah gaya
gradien tekanan dari kontinen ke osean dalam musim dingin dan dari
osean ke kontinen dalam musim panas.
Gambar 5.6. Gaya gradien tekanan dalam musim dingin dan musim panas
Secara latitudinal (melintang) dan longitudinal (membujur),
Indonesia di bawah pengaruh kekuasaan (regime) sirkulasi ekuatorial
dan monsunal yang sangat berbeda karakteristiknya. Monsun dapat
digambarkan sebagai fenomena angin laut raksasa akibat beda panas
BBU BBS yang dikaitkan dengan migrasi matahari tahunan. Anggap
bahwa udara dingin di BBS (belahan bumi selatan) dipisahkan oleh
udara panas di BBU (belahan bumi utara) oleh sebuah dinding yang
berdiri pada ekuator, seperti ditunjukan secara bagan pada Gambar 5.7.
Meteorologi Indonesia Volume 1 135