Page 150 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 150
atmosfer meridional yang diusulkan Ferrel (1856) mirip dengan teori
Maury (1855), tetapi terdiri atas 3 sel sirkulasi, yaitu sel Hadley, sel
Ferrel, dan sel Polar (lihat Gambar 5.5). Teori baru tentang sirkulasi
meridional telah banyak dikaji oleh beberapa ahli, misalnya, Rossby
(1941), Palmen (1954), dan lain-lain. Para ahli ini mengemukakan teori
sirkulasi atmosfer meridional yang mirip dengan teori Ferrel, yaitu terdiri
atas 3 sel sirkulasi.
Gambar 5.5. Pola sirkulasi atmosfer meridional skematik di belahan bumi utara (BBU).
Tanda panah pada setengah lingkaran belahan bumi menunjukkan arah
angin permukaan.
Gambar 5.5, menunjukkan ilustrasi skematik penampang
vertikal sirkulasi meridional rata-rata di BBU. Ada tiga sel (triseluler)
sirkulasi atmosfer yaitu; set Hadley termal langsung yang meluas
sampai lintang 30° U, sel Ferrel termal tidak langsung yang mencakup
daerah antara 30° U dan 60° U, dan sel sirkulasi polar yang agak lemah.
Sirkulasi termal langsung dengan udara naik di daerah
ekuatorial yang dikemukakan Hadley, keberadaannya sekarang disebut
sel Hadley, tetapi penjalaran ke arah kutub sel ini hanya mencapai lintang
sekitar 30° U. Antara lintang 30° U dan 60° U yang terdapat gradien
temperatur utaraselatan paling kuat, sirkulasi meridional rata-rata
berlawanan arah dengan sirkulasi termal langsung. Sirkulasi termal tidak
langsung ini disebut sel Ferrel, udara naik di daerah lebih dingin pada
lintang sekitar 60° U dan turun di daerah lebih panas sekitar lintang 30°
U. Selain sel Hadley dan Ferrel, ada sel ketiga di atas daerah polar,
disebut sel Polar yang mempunyai sirkulasi sangat lemah.
132 Meteorologi Indonesia Volume 1