Page 74 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 74
Bab 3
Sifat Fisis Atmosfer Indonesia
Dibandingkan dengan atmosfer lintang tengah yang
mempunyai kelabilan konvektif lemah, maka atmosfer Indonesia
menunjukkan kelabilan konvektif di segala musim. Refraksi atmosfer
ditentukan oleh kadar uap air, sehingga refraktivitas radio di troposfer
Indonesia lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain. Ini
disebabkan Indonesia merupakan daerah monsun ekuatorial lembap.
Baik stabilitas konvektif maupun refraktivitas radio atmosfer bervariasi
terhadap musim di Indonesia. Dalam troposfer bawah sampai
ketinggian 700 mb (3150 m) pada umumnya udara tidak stabil atau labil
secara konvektif. Dalam troposfer bawah, beda kadar uap air sangat
penting dalam memperhitungkan indeks refraksi, tetapi pada lapisan
troposfer atas ketika kadar uap air rendah, maka variasi indeks refraksi
terutama disebabkan oleh perubahan temperatur. Karena musim
monsun barat lebih lembap daripada musim monsun timur dan musim
monsun variabel di atas wilayah Indonesia, maka diperkirakan indeks
refraksi atau refraktivitas radio lebih besar dalam musim hujan
daripada dalam musim-musim lainnya.
3.1. Konsepsi Stabilitas Atmosfer
a. Definisi stabilitas
Parsel udara (air parcel) dikatakan stabil, labil atau netral
terhadap lingkungan jika padanya diberi impuls gaya mula dan
kemudian parsel udara tersebut kembali ke posisi asal, terus bergerak,
atau berhenti pada kedudukan terakhir, lihat Gambar 3.1. Dalam
keadaan stabil, parsel udara setelah bergerak dari posisi 1 kembali lagi
ke posisi semula, dalam keadaan labil, parsel udara dari posisi 1 akan
terus bergerak ke posisi 2, posisi 3, dan seterusnya, dalam keadaan
netral, parsel udara dari posisi 1 bergerak ke posisi 2 dan berhenti di
tempat terakhir.
Meteorologi Indonesia Volume 1 55