Page 12 - VOC Dan Perkembangan Pemerintahan Hindia-Belanda
P. 12

Setelah pembuatan jalan selesai, Daendels memerintahkan pembuatan


             perahu-perahu  kecil  dan  pelabuhan-pelabuhan  tempat  bersandarnya


             perahu-perahu perang tersebut, Daendels merencanakannya di daerah


             Banten           Selatan.           Pembuatan                 pelabuhan               itu    telah        memakan               ribuan


             korban  jiwa  orang  Indonesia  di  Banten  akibat  dari  penyakit  malaria

             yang  menyerang  para  pekerja  paksa.  Akhirnya  pembuatan  pelabuhan


             itu  tidak  selesai.  Daendels  bersikeras  untuk  tetap  menyelesaikannya,


             tetapi Sultan Banten menentangnya.









           Kebijakan-kebijakan lain Daendels :


                   Membatasi                 pengaruh                kekuasaan                kerajaan-kerajaan                       tradisional


                   Indonesia terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat.


                   Membagi pulau Jawa menjadi 23 karisidenan.


                   Kedudukan               Bupati          sebagai            penguasa              tradisional             daerah           diubah


                   menjadi pegawai dibawah pemerintah kolonial.


                   Membagai wilayah Jawa bagian timur menjadi 5 prefektur (setingkat


                   provinsi) yaitu Surabaya, Sumenep, Rembang, Pasuruan, Gresik.


                   Melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta.


                   Rakyat             diharuskan                  melaksanakan                      penyerahan                   wajib            hasil


                   pertaniannya.












































                    Napoleon  menganggap  bahwa  tindakan  Daendels  sangat  otokratis


                    (otoriter),          maka          pada          tahun         1811     ia     dipanggil             kembali           ke      negeri


                    Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Jansens.









                        Mulai tahun 1811 – 1816, Inggris memegang kendali


                              pemerintahan dan kekuasaan di Indonesia.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17