Page 18 - VOC Dan Perkembangan Pemerintahan Hindia-Belanda
P. 18

Undang-Undang Gula




                       (Suiker Wet) 1870









          Dalam  undang-undang  ini  ditetapkan  bahwa  tebu  tidak  boleh



          diangkut  ke  luar  Indonesia,  tetapi  harus  diproses  di  dalam  negeri.



          Pabrik  gula  milik  pemerintah  akan  dihapus  secara  bertahap  dan



          diambil              alih        oleh         pihak            swasta.             Pihak           swasta              juga          diberi


          kesempatan  yang  luas  untuk  mendirikan  pabrik  gula  baru.  Sejak  itu



          Hindia  Belanda  menjadi  negara  produsen  hasil  perkebunan  yang



          penting.  Apalagi  sesudah  Terusan  Suez  dibuka,  perkebunan  tebu



          menjadi bertambah luas, dan produksi gula juga meningkat.










































         Terbukanya  Indonesia  bagi  swasta  asing  berakibat



         munculnya  perkebunan-perkebunan  swasta  asing



         dan pabrik-pabrik pengolahan bahan baku.










              Beberapa  perkebunan  asing  di  Indonesia  yakni


              perkebunan                   teh        dan         kina         di      Jawa           Barat,



              perkebunan tembakau di Deli, Sumatera Timur,


              perkebunan  tebu  di  Jawa  Tengah  dan  Jawa


              Timur,          dan          perkebunan                   karet          di       Serdang.


              Selain            dibidang                perkebunan,                    juga          terjadi



              penanaman  modal  di  bidang  pertambangan,


              seperti             tambang                  timah            di       Bangka                dan



              tambang batu bara di Umbilin.
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23