Page 46 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 46
Waktu pemutaran akan dimulai, suara panggilan dari
petugas bioskop untuk memasuki ruangan terdengar
menggema diseluruh ruangan. “Ayo masuk mbro, tapi aku
takut kale.” Kata Dinda.
“Kan ada aku mbro, lagian juga cuma film kale.” Ucap
Elsa.
“Tiketnya kakak.” Kata petugas bioskop yang berdiri
di pintu masuk studio sambil mengulurkan tangannya
meminta tiketnya untuk diberikan tanda dengan menyobek
salah satu bagiannya.
“Wah ternyata begini ya melihat di bioskop.” Ucap
Dinda dan Elsa dalam hati.
Mereka berdua celingak-celinguk mencari nomor
yang tertera pada tiketnya. Akhirnya ada seorang petugas
bioskop yang membantu mereka mencari tempat duduknya.
Suara mulai memekakkan telinga mereka, semua lampu
dalam bioskop dimatikan. Layar yang sangat besar
terpampang di depan mereka. Semua itu memberikan efek
kepada penonton mendalami cerita yang ditampilkan.
Ketakutan yang Dinda rasakan saat memasuki studio
tadi terjadi, efek suara yang seperti asli membuatnya
42