Page 24 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 24
Varicocele (pembesaran pembuluh darah dalam skrotum). Sekitar 40% dari kasus
infertilitas pada pria disebabkan oleh varicocele. Pembesaran pembuluh darah pada
skrotum ini dapat meningkatkan suhu di daerah testis sehingga mengurangi jumlah
sperma.
Secara garis besar Tanagho dan Jack(2008) mengelompokkan faktor-faktor yang
mendasari penyebab terjadinya ketidaksuburan pada pria menjadi tiga kelompok, yaitu: faktor
24
pre-testikular, faktor testikular, dan faktor post testikular .
a) Faktor pre-testikular. Faktor pre-testikular merupakan faktor yang berasal dari kondisi-
kondisi di luar testis yang memperngaruhi proses pembentukan sperma(spermatogenesis),
misalnya: karena gangguan hormonal dan penyakit sistemik. Yang termasuk gangguan
ketidaksuburan karena faktor pre-testikular:
Kelainan hipotalamus. Kelainan hipotalamus ini menyebabkan gangguan pada hormon-
hormon penting yang berperan pada proses pembentukan sperma sehingga menyebabkan
ketidaksuburan pada pria. Kelainan hipotalamus menyebabkan: defisiensi gonadotropin,
defisiensi luteinizing hormone(LH), defisiensi follicle stimulating hormone(FSH), sindrom
hipogonadotropik kongenital.
Kelainan hipofisis(pituitari). Yang termasuk kelainan hipofisis(tumor, operasi, radiasi),
hiperprolaktinemia(kelebihan kadar hormon prolaktin) sehingga mempengaruhi kadar
hormon testoteron, gangguan hormon eksogen(kelebihan estrogen-androgen,
hipertiroid/hipotiroid), kekeurangan hormon pertumbuhan sehingga menyebabkan
gangguan pembentukan sperma.
b) Faktor testikular. Faktor testikular merupakan gangguan yang terjadi pada testis yang
menyebabkan terjadinya ketidaksuburan. Yang termasuk gangguan karena faktor testikular
yaitu: kelainan kromosom(adanya penambahan kromosom x yang menyebabkan testis tidak
berfungsi dengan baik sehingga pembentukan sperma terganggu). Selain itu, gangguan lain
pada testis berupa: varikokel, tumor, peradangan, penyakit sistemik(gagal ginjal, gagal
hati&gangguan anemia sel sabit), kriptorkismus(testis berada di rongga perut/testis tidak
tertelak di skrotum), idiopatik(kondisi medis yang belum terungkap jelas penyebabnya).
[19]