Page 22 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 22
1.6 Penyebab Ketidaksuburan pada Pria
Proses pembuahan melibatkan sel jenis kelamin (gamet) pria dan wanita. Masing-masing
sel gamet wanita yang berbentuk sel telur (oosit) dan sel gamet pria yang berbentuk sperma
memiliki 23 pasang kromosom. Kedua sel gamet ini akan melebur atau menyatu lewat proses
pembuahan (fertilisasi). Hasil pembuahan disebut zigot dengan jumlah kromosom 46. Agar
proses pembuahan bisa berlangsung dengan sempurna, maka dibutuhkan oosit dan sperma yang
sehat. Sperma yang sehat dan normal akan mampu bergerak dari vagina menuju tuba fallopi
sebagai tempat berlangsungnya proses pembuahan. Di bawah ini merupakan gambaran bentuk
sperma yang normal dan yang tidak normal.
Sperma Sperma tanpa
normal Sperma cacat kepala akrosom
Sperma cacat leher/tengah Sperma cacat ekor
Gambar 11. Bentuk sperma normal dan tidak normal(Dikutip dari: medicoverfertility.com)
Ketika sperma bergerak dari vagina melewati rahim menuju tuba fallopi, mereka akan
mengalami banyak halangan, misalnya lendir (mukus) serviks yang bersifat lengket dan
kemungkinan adanya serangan dari antibodi antisperma. Umumnya, antibodi antisperma dapat
dijumpai di dalam darah. Namun, pada kondisi tertentu seperti infeksi, antibodi ini dapat masuk
ke saluran reproduksi dan menyerang sel sperma. Khusus pada wanita, antibodi antisperma ini
tidak hanya terdapat pada darah tetapi juga pada cairan vagina. Jadi, ketika sperma masuk ke
[17]