Page 65 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 65
4. Malam hari setelah OPU pasien harus datang ke Klinik HFC untuk dievaluasi terutama jika sebelumnya
dimasukkan tampon pada vagina pasien. Selain untuk dievaluasi, pasien juga akan mendapat obat
progesteron sup untuk dimasukkan ke vagina.
5. Pada malam hari setelah OPU(D0) pasien sudah harus mulai memasukkan obat penguat rahim(progesteron)
ke vagina. Bila masih ada darah, obat penguat rahim(progesteron) dapat dimasukkan melalui anus. Mulai
pada keesokan harinya(D1) obat penguat rahim dipakai via vagina dengan dosis 2X1(pagi dan malam).
6. Pasien harus segera melapor ke perawat/dokter apabila setelah OPU terjadi gejala:
a. Muntah terus menerus
b. Sesak
c. Perut gembung atau bengkak
d. Nyeri perut bawah yang hebat
e. Perdarahan yang banyak
7. Pasutri diharapkan untuk tidak melakukan senggama.
8. Pasien harus mencukur bulu pubis(bulu kemaluan) sebelum transfer embrio sehingga tidak mengganggu
pelaksanaan transfer embrio.
9. Pasien harus dalam keadaan siap apabila dihubungi pada hari ke-3 atau ke-5(D3 atau D5) untuk datang
transfer embrio ke Lab Bayi Tabung Klinik HFC-RSIA Stella Maris,Lt.5. Pasien diharapkan sudah tiba di
Lab 1 jam sebelum jadwal transfer embrio. Untuk memudahkan transfer embrio, pasien harus datang dalam
keadaan kandung kemih terisi penuh(sesak kencing) dan sudah buang air besar terlebih dahulu.
10. Pada pagi hari sebelum transfer embrio, obat penguat rahim(progesteron) harus dimasukkan melalui anus
sehingga tidak mengganggu proses transfer embrio.
d Komplikasi Yang Kemungkinan Bisa Terjadi Pasca Petik Telur:
Beberapa komplikasi yang bisa saja terjadi pasca petik telur:
1) Perdarahan(tertusuk pembuluh 5) Infeksi
darah) 6) Reaksi terhadap obat bius
2) Cedera kandung kemih 7) Reaksi alergi
3) Cedera usus 8) OHSS(Ovarian Hyperstimulation
4) Gangguan berkemih Syndrome)
[60]