Page 68 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 68

2.7.4 Tahapan Pembuahan(fertilisasi)


            Proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu: metode

            IVF konvensional dan metode ICSI(intracytoplasmic sperm injection). Perbedaan kedua teknik pembuahan

            tersebut.
            Pada  teknik  pembuahan  konvensional/klasik,  sperma  dimasukkan  ke  dalam  cawan  petri  yang  berisi  sel

            telur(ovum). Biasanya sperma yang dibutuhkan untuk membuahi 1 sel selur diperlukan minimal 50.000 sel
            sperma. Harapannya sperma akan bergerak secara aktif untuk membuahi sel telur. Kelemahan utama teknik

            ini, yaitu: sulit diterapkan pada pasien dengan jumlah sel sperma yang terbatas, dan sel sperma sulit/tidak

            dapat bergerak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut para ahli telah mengembangkan teknik penyuntikan 1
            sel sperma ke dalam 1 oosit matang dengan bantuan micromanipulator. Dengan teknik ICSI ini, keberhasilan

            proses  pembuahan  meningkat  hingga  90%.  Selain  itu,  kelebihan  teknik  ICSI  ialah  memungkinkan
            pembuahan sel telur oleh sperma dengan jumlah yang sangat sedikit, sperma dengan tingkat pergerakkan

            yang  rendah,  sperma  yang  tidak  dapat  bergerak,  bahkan  sperma  yang  tidak  berekor.  Teknik  terbaru  ini

            dinamakan teknik ICSI(intracytosplasmic sperm injection). ( Bab 3.1 dan 3.2).


        2.7.5 Tahapan Kultur Embrio
          a  Kultur embrio

              Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan dikultur pada time lapse inkubator. Embrio tersebut biasanya
              akan dikultur 3 atau 5 hari kemudian ditransfer ke rahim. Biasanya transfer embrio pada hari kelima lebih

              bagus  karena  perkembangan  embrio  sudah  memasuki  fase  blastokis.  Terkait  time  lapse  inkubator  dan

              perkembangan embrio di inkubator hingga hari kelima( Bab 3.4).
              Bila  Pasien  ingin  mengikuti  program  unggulan  berupa  pemeriksaan  kromosom(PGS/preimplantation

              genetic screening) pada fase blastokis, pasien akan dibimbing khusus melalui sesi konseling pemeriksaan
              PGS.  Di  Klinik  HFC,  pemeriksaan  PGS  bersifat  opsional/pilihan(bukan  prosedur  wajib).  Lebih  jelas

              tentang konseling pemeriksaan PGS diuraikan sebagai berikut.







                                                             [63]
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73