Page 38 - Microsoft Word - Lestari_Modul Ajar MK_Tanpa Kunci Jawaban
P. 38

38




                         Teori  tentang  pendidikan  memiliki  cakupan  yang  luas.  Pendidikan
                  esensinya adalah dunia ini, berupa apa pun yang bisa mempengaruhi atau

                  mengubah  perilaku  manusia.  Ilmu  pengetahuan  bidang  pendidikan

                  mempelajari  aneka  persoalan  yang  timbul  dalam  praktik  pendidikan.  Ilmu
                  pendidikan  pun  mempelajari  suasana  dan  proses  pendidikan  secara

                  menyeluruh,  tidak  hanya  dalam  kerangka  persekolahan,  melainkan  juga
                  pendidikan di dalam keluarga, di masyarakat, dan pendidikan oleh pribadi-

                  pribadi secara individual.

                         Pemikiran  ilmiah  di  bidang  pendidikan  bersifat  realitas,  terutama
                  berurusan  dengan  perbuatan  mendidik  dan  dididik.  Pemikiran  ilmiah

                  tersebut bisa bersifat kritis, metodis, dan sistematis atau yang lebih utama

                  adalah  kombinasi  ketiganya.  Sifat  kritis  pendidikan  mengandung  makna
                  bahwa semua pernyataan dan afirmasi harus mempunyai dasar yang cukup

                  kuat.  Sikap  kritis  antara  lain  ingin  mengetahui  dengan  sunguh-sungguh,

                  serta  ingin  mengalami  sesuatu  dengan  sesungguhnya  dan  semendalam
                  mungkin,  hingga  ke  akar-akarnya.  Sifat  metodis  pendidikan  mengandung

                  makna  bahwa  proses  pendidikan  bagi  setiap  orang  menggunakan  cara

                  tertentu. Sifat sistematis pendidikan mengan dung makna proses pemikiran
                  ilmiah  yang  muncul  dijiwai  oleh  ide-ide  yang  universal  dan  terintegrasi,

                  sehingga  pemikiran-pemikiran  dan  pendapat-pandapatnya  tidak  tanpa

                  bimbingan, melainkan merupakan kesatuan.
                         Ilmu pendidikan berkutat dengan persoalan dan posisi manusia dalam

                  pendidikan secara universal. Pemosisian manusia dalam pendidikan dapat

                  dilihat dari dimensi antropologis, normatif, aspiratif, dam  praktis. Dimensi
                  antropologis beranjak dari asimsi bahwa manusia memiliki potensi. Dimensi

                  normatif  mengandung  makna  bahwa  pendidikan  selalu  berkaitan  dengan
                  perlakuan,  apa  pun  bentuk,  situasi,  dan  substansi  yang  membangunnya.

                  Dimensi aspiratif mengandung makna bahwa manusia itu memiliki disposisi

                  atau kecenderungan, keinginan, harapan, kebutuhan, dan cita-cita. Banyak
                  orang memasuki bangku pendikan menjadi alat untuk menggapai sesuatu,

                  seperti posisi strategis di masyarakat, ilmuan, pekerjaan yang layak, prestise

                  hidup,  hingga  mengisi  waktu  luang.  Dimensi  praktis  mengandung  makna
                  bahwa ilmu pendidikan dipraktikkan sebagai aplikasi dari teori yang sudah
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43