Page 42 - Microsoft Word - Lestari_Modul Ajar MK_Tanpa Kunci Jawaban
P. 42

42





                         Esensialisme  menekankan  pentingnya  pewarisan  budaya  dan

                  pemberian  pengetahuan  dan  keterampilan  pada  peserta  didik  agar  dapat

                  menjadi  anggota  masyarakat  yang  berguna.  Matematika,  sains  dan  mata
                  pelajaran  lainnya  dianggap  sebagai  dasar-dasar  substansi kurikulum  yang

                  berharga  untuk  hidup  di  masyarakat.  Sama  halnya  dengan  perenialisme,
                  esesialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.

                         Eksistensialisme  menekankan  pada  individu  sebagai  sumber

                  pengetahuan  tentang  hidup  dan  makna.  Untuk  memahami  kehidupan
                  seseorang  mesti  memahami  dirinya  sendiri.  Aliran  ini  mempertanyakan:

                  bagaimana saya hidup di dunia? Apa pengalaman itu?

                         Progresivisme  menekankan  pada  pentingnya  melayani  perbedaan
                  individual,  berpusat  pada  peserta  didik,  variasi  pengalaman  belajar  dan

                  proses.  Progresivisme  merupakan  landasan  bagi  pengembangan  belajar

                  peserta didik aktif.
                         Rekonstruktivisme         merupakan        elaborasi      lanjut    dari     aliran

                  progresivisme.  Pada  rekonstruktivisme,  peradaban  manusia  masa  depan

                  sangat  ditekankan.  Di  samping  menekankan  tentang  perbedaan  individual
                  seperti  pada  progresivisme,  rekonstruktivisme  lebih  jauh  menekankan

                  tentang pemecahan masalah, berpikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan

                  mempertanyakan  untuk  apa  berfikir  kritis,  memecahkan  masalah,  dan
                  melakukan sesuatu?

                  3.  Pendekatan Religi

                         Pendekatan religi yaitu suatu pendekatan untuk menyusun teori-teori
                  pendidikan  dengan  bersumber  dan  berlandaskan  pada  ajaran  agama.  Di

                  dalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan yang dapat
                  dijadikan sebagai sumber untuk menentukan tujuan, metode bahkan sampai

                  dengan jenis-jenis pendidikan.

                         Cara  kerja  pendekatan  religi  berbeda  dengan  pendekatan  sains
                  maupun filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya kepada akal

                  atau  rasio,  dalam  pendekatan  religi,  titik  tolaknya  adalah  keyakinan

                  (keimanan).  Pendekatan  religi  menuntut  orang  meyakini  dulu  terhadap
                  sesuatu yang diajarkan dalam agama, lalu mengerti, bukan sebaliknya.
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47