Page 41 - Buku Diklat Hutan Loa Haur
P. 41

Cadangan Karbon

             Potensi jasa lingkungan yang lain meliputi penyerapan emisi karbon
             dioksida (CO ) dan penyimpanan cadangan karbon (carbon stock).
                           2
             Inventarisasi potensi karbon telah dilakukan beberapa kali. Pada 2017,
             Pusat  Penelitian  dan  Pengembangan  Sosial,  Ekonomi,  Kebijakan  dan
             Perubahan Iklim (P3SEKPI) membangun 13 plot pengukuran, terdiri
             dari lima plot kelas tutupan hutan lahan kering sekunder, dan delapan
             plot mewakili kelas tutupan hutan lahan semak belukar.

                Berikutnya, pada 2018, widyaiswara Balai Diklat LHK Samarinda
             yaitu Finalia Retno Vinanti mengukur 48 plot untuk penelitian program
             pasca sarjana S-2 di Universitas Mulawarman. Terbaru, pada 2021 Balai
             Diklat LHK Samarinda juga mengukur potensi serupa.

                Potensi cadangan karbon di KHDTK Hutan Diklat Loa Haur hasil
             inventarisasi dapat dilihat pada table berikut.


             Cadangan Karbon per Hektar

                                           Hutan Diklat Loa Haur            Kaltim
               No  Jenis tutupan  P3SEKPI 2017*   Vinanti 2018**  BDLHK 2021***  P3SEKPI 2017*
                                   (ton/ha)      (ton/ha)     (ton/ha)     (ton/ha)

               1   Hutan sekunder    54,99           111,30        58,68        177,82

               2   Semak belukar     37,25           10,84         19,77        41,33
               3   Lahan terbuka      -               4,63
             Sumber
             *       Dharmawan et al (2020)
             **      Vinanti et al (2021)
             ***     Laporan survey potensi karbon tahun 2021


                Dengan rincian luas hutan sekunder 1.764 ha, semak belukar 2.465 ha,
             dan lahan terbuka 43 ha, maka memakai hasil penelitian Vinanti tahun
             2018, jumlah cadangan karbon di Hutan Diklat Loa Haur diperkirakan
             mencapai 223.000 ton.

                Seiring berjalannya waktu, potensi serapan karbon cenderung me-
             ningkat karena vegetasi hutan sekunder mampu menyerap emisi karbon
             lebih besar ketimbang hutan klimaks, asalkan terhindar dari gangguan,
             seperti kebakaran hutan dan penebangan liar, yang dapat menyebab-


 30  MENGELOLA HUTAN DIKLAT  DUA DEKADE HUTAN DIKLAT LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR      31
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46