Page 42 - Buku Diklat Hutan Loa Haur
P. 42
kan degradasi ekosistem hutan. Untuk itu, pengamanan dan perlind-
ungan kawasan sangat diperlukan, guna mendukung pengembangan
penyerap an emisi karbon dan memperkaya keanekaragaman hayati.
Survei Sosial Ekonomi Masyarakat
Pada 2019 mulai dilakukan pendataan social, ekonomi, dan budaya ma-
sya rakat di desa-desa yang berada di dalam dan sekitar hutan diklat.
Data yang dikumpulkan meliputi demografi, bentuk penggunaan lahan,
pengetahuan tradisional tentang penggunaan lahan, sejarah pemukiman
dan pemanfaatan lahan, serta pengumpulan dan penjualan hasil hutan.
Di sekitar kawasan hutan diklat terdapat lima desa, yaitu Desa Batu-
ah, Desa Bakungan, Desa Loa Duri Ulu, Desa Loa Duri Ilir (keempatnya
di Kecamatan Loa Janan), dan Desa Jembayan (Kecamatan Loa Kulu).
Desa Loa Duri Ilir memiliki jumlah penduduk terbesar, sedangkan ke-
padatan penduduk tertinggi ada di Desa Batuah. Kepadatan terendah di
Desa Jembayan.
Penduduk berasal dari berbagai etnis: Kutai, Banjar, Jawa, Sunda,
Ma dura, dan Bali. Etnis Bugis tinggal paling dekat dengan kawasan hu-
tan diklat, dan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani lada
dan buah naga.
Jumlah Penduduk Sekitar Hutan Diklat Loa Haur
Luas wilayah Jumlah penduduk Jumlah penduduk
Desa
(km ) (2008) (2018)
2
Batuah 67,06 9.882 7.974
Loa Duri Ulu 127,28 8.371 7.523
Loa Duri Ilir 127,28 12.178 12.938
Bakungan 208,33 9.841 4.709
Jembayan 170,78 11.270 7.374
Jumlah 51.542 40.518
Sumber: Badan Pusat Statistik (2008 dan 2018)
Data di atas menunjukkan, secara total terjadi penurunan 20 per-
sen populasi penduduk, dari 51.542 orang (2008) menjadi 40.518 jiwa
(2018). Dari lima desa tersebut, hanya satu yaitu Desa Loa Duri Ilir yang
jumlah penduduknya naik. Penurunan penduduk mungkin terjadi kare-
na urbanisasi atau pernikahan dengan penduduk dari daerah lain.
32 MENGELOLA HUTAN DIKLAT DUA DEKADE HUTAN DIKLAT LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR 33