Page 43 - Buku Diklat Hutan Loa Haur
P. 43
Secara umum, sebagian besar masyarakat sekitar hutan diklat
memiliki mata pencaharian sebagai buruh (38 persen), disusul karyawan
(26 persen), dan pertani (14 persen). Warga Desa Batuah sebagian besar
bekerja sebagai petani (82 persen); penduduk Desa Loa Duri Ulu dan
Desa Loa Duri Ilir sebagai karyawan; sedangkan warga Desa Bakungan
dan Jembayan sebagian besar sebagai tenaga buruh atau jasa lain.
Mata Pencaharian Masyarakat Sekitar
Mata Pencarian Batuah Loa Duri Ulu Loa Duri Ilir Bakungan Jembayan
Tidak Bekerja - 774 2.081 - 105
Jasa lainnya 10 311 95 374 7.129
Pedagang 355 56 - 135 -
Petani 2.249 399 152 133 -
Karyawan - 1.613 2.500 200 1.111
Swasta 54 583 126 59 -
Pegawai 79 76 152 97 67
Sumber: Monografi Desa (2019)
Banyaknya jumlah karyawan disebabkan karena terdapat beberapa
perusahaan tambang batu bara, di sekitar hutan diklat. Untuk itu,
ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya hutan diklat tak
terlalu besar, kecuali untuk mencari bahan makanan tambahan seperti
memancing ikan di Sungai Loa Haur atau mencari sayuran pakis hutan.
Pada beberapa titik di dalam kawasan, misalnya di bagian yang
berdekatan dengan Desa Loa Duri Ilir, Loa Duri Ulu, dan Bakungan,
terdapat lahan garapan masyarakat yang ditanami padi gunung,
lada, karet dan buah-buahan. Namun, hanya sebagian kecil warga
yang menggarap lahan hutan. Hasilnya juga hanya untuk mencukupi
kebutuhan hidup sehari-hari.
Di antara mereka ada yang menyadari bahwa lahan garapannya adalah
hutan negara, dan mereka bersedia mengikuti program perberdayaan
yang ditawarkan oleh Balai Diklat LHK Samarinda dalam pengelolaan
lahan garapan.
Pendidikan masyarakat desa sekitar hutan diklat sebagian besar lu-
lus an SMA (39 persen), disusul lulusan SD (30 persen) dan lulusan SMP
32 MENGELOLA HUTAN DIKLAT DUA DEKADE HUTAN DIKLAT LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR 33