Page 20 - Book_Genetika_Linda
P. 20

ilmu  genetika  yakni  adanya  proyek  genom  manusia  yang
                        dipelopori oleh Amerika Serikat, yang mana pada proyek ini
                        akan  menguraikan  100.000  gen  manusia.  Genom  manusia
                        dapat  digunakan  untuk  memprediksi  berbagai  penyakit,
                        maksudnya adalah dengan ilmu kedokteran prediktif sehingga
                        dapat diketahui kemungkinan seseorang mengalami penyakit
                        misalnya kanker. Caranya untuk mengetahui tersebut yakni
                        dengan melakukan analisa terhadap kombinasi gen-gen yang
                        dimiliki orang tersebut.
                    •  Hukum
                             Pada  bidang  hukum,  ilmu  genetika  berperan  dalam
                        beberapa  kasus  seperti  sengketa  dipengadilan  untuk
                        menentukan ayah kandung bagi seorang anak. Hal tersebut
                        sering diatasi melalui pengujian golongan darah. Pada kasus-
                        kasus tertentu cara tersebut dapat menyelesaikan masalah,
                        tetapi tidak jarang hasil yang diperoleh kurang meyakinkan.
                        Oleh  karena  itu  belakangan  dikenal  cara  yang  jauh  lebih
                        canggih yakni uji DNA. adanya uji DNA akan membandingkan
                        pola restriksi pada molekul DNA anak, ibu dan orang yang
                        dicurigai  sebgai  ayang  kandung  anak  tersebut,  sehingga
                        dapat diketahui benar atau tidaknya kecurigaan tersebut.
                             Kasus-kasus  lainnya  seperti  kejahatan  pembunuhan,
                        pemerkosaan  dan  bahkan  teror  pengeboman  dapat
                        menerapkan  teknik  rekayasa  genentika  untuk  memastikan
                        tersangka  benar  atau  tidaknya  sebagai  pelaku  kejahatan
                        tersebut.  Jika  tersangka  masih  hidup  maka  pengujian
                        dilakukan  dengan  membandingkan  DNA  tersangka  dengan
                        DNA objek yang tertinggal di tempat kejadian. Cara seperti ini
                        dikenal sebagai sidik jadi DNA (DNA Finger printing). Tetapi
                        jika  tersangka  mati  dan  tubuhnya  hancur,  maka  DNA  dari
                        bagian-bagian tubuh tersengka dicocokkan pola restruksinya
                        dengan DNA kedua orang tuanya atau saudara-saudaranya
                        yang masih hidup.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25