Page 25 - Book_Genetika_Linda
P. 25

hipotesis pangenesis dan kemudian dimodifikasi oleh Francis Galton.
               Dalam pendapat ini, sel-sel tubuh menghasilkan partikel-partikel yang
               disebut gemmula yang akan dikumpulkan di organ reproduksi sebelum
               terjadi pembuahan. Jadi setiap sel dalam tubuh memiliki sumbangan
               sifat-sifat yang akan dibawa atau diturunkan.
                     Mendel adalah seorang pendeta yang ahli dalam bidang biologi
               dan  matematika.  Berdasarkan  pengetahuan  yang  dimilikinya,  ia
               melakukan  persilangan  pada  kapri  dan  menghitung  keturunannya.
               Pengetahuan matematikanya digunakan untuk memanipulasi data dan
               menurunkan pewarisan sifat. Hasil penelitiannya dimuat dalam naskah
               laporan penelitian yang tidak pernah diterbitkan, sampai pada tahun
               1990  naskah  tersebut  ditemukan  kembali.  Pada  naskah  tersebut
               Meldell menjelaskan pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya
               melalui  perhitungan  matematika  dengan  menggunakan  model
               tanaman kapri (Pisum sativum L.). Mendel menggunakan kacang kapri
               karena dua alasan utama yakni kacang kapri mudah dimanipulasi dan
               secara  alami  dapat  melakukan  penyerbukan  sendiri.  Hal  lain  yang
               menjadi alasan mendel menggunakan tanaman kapri karena tanaman
               ini  memiliki  beberapa  pasang  sifat  yang  sangat  mencolok
               perbedaannya. Sifat tersebut salah satunya warna bunga yang mudah
               sekali dibedakan yakni bunga warna ungu dan warna putih. Selain itu
               tanaman  kapri  juga  merupakan  tanaman  yang  dapat  melakukan
               penyerbukan  sendiri  tanpa  bantuan  manusia  dan  dapat  melakukan
               penyerbukan  silang.  Hal  tesebut  disebabkan  oleh  adanya  bunga
               sempurna,  yakni  bunga  yang  mempunyai  alat  kelamin  jantan  dan
               betina. Pertimbangan lain adalah karena kacang kapri memiliki daur
               hidup yang relatif pendek, sehingga mudah untuk ditumbuhkan dan
               dipelihara.  Mendel  juga  beruntung  karena  kacang  kapri  yang
               digunakan adalah tumbuhan diploid yang mempunyai dua perangkat
               kromosom.  Jika  yang  digunakan  tumbuhan  poliploid  maka  ia  tidak
               akan memperoleh hasil persilangan yang sederhana dan mudah untuk
               dianalisis.
                     Mendel  memulai  penelitiannya  dengan  melakukan  seleksi
               tanaman kapri. Mendel memilih dan mengelompokkan tanaman kapri
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30