Page 28 - Book_Genetika_Linda
P. 28
dari satu alel tinggi dan satu alel pendek. Setiap individu pasti
memiliki salah satu dari ketiga kombinasi tersebut.
• Sifat dominan dan resesif
Bila dua alel yang bertanggung jawab terhadap munculnya
satu sifat hadir dalam satu individu, maka akan ada satu alel yang
bersifat dominan dan yang lainnya bersifat resesif. Dalam
perkawinan monohibrid, sifat yang muncul pada individu generasi
F1 merupakan akibat dari adanya alel yang dominan. Sifat yang
tidak muncul pada generasi F1 muncul di generasi F2, hal
tersebut dikontrol oleh alel resesif.
• Segregasi
Dalam proses pembentukan gamet pasangan-pasangan
alel memisah secara random sehingga setiap gamet akan
memiliki salah satu dari pasangan alel dengan kemungkinan yang
sama. Prinsip ini sangat cocok untuk menjelaskan hasil
perkawinan monohibrid.
Mendel menarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitiannya, ia
menyatakan bahwa setiap ciri dikendalikan oleh dua macam informasi,
satu dari sel jantan dan satu dari sel betina. Kedua informasi tersebut
menentukan ciri-ciri yang akan muncul pada keturunan. Konsep ini
disebut Hukum Mendel Pertama yaitu hukum segregasi bebas.
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan
gamet, kedua gen yang merupakan pasangan alel akan memisah
sehingga tiap-tiap gamet menetima satu gen dari alelnya.
Secara garis besar, hukum mendel I mencakup tiga pokok, yaitu:
• Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada
karakter yang sama (konsep alel).
• Setiap individu diploid (2n) memiliki sepasang gen, satu dari induk
jantan dan satu dari induk betina.
• Jika sepasang gen merupakan dua alel yang berbeda, alel
dominan akan terekspresikan, sedangkan alel resesif tidak
terekspresikan tetapi akan diwariskan pada gamet yang dibentuk.