Page 32 - Book_Genetika_Linda
P. 32
• Karakter endosperm dan karakter warna biji pada jagung
dikendalikan oleh Mendel bebas sehingga pada persilangan
dihibrid antara dua karakter ini dari induk yng heterozigot (F1)
menghaslkan empat variasi pada keturunannya (F2),
perbandiingan fenotip yang mendekati rasio 9 : 3 : 3 : 1 atau
sesuai dengan hukum Mendel.
C. Penyimpangan Hukum Mendel
Penyimpangan hukum mendel adalah bentuk persilangan yang
menghasilkan rasio fenotipe yang berbesa dengan dasar dihibrida
menurut hukum mendel. Meskipun tampak berbeda, rasio fenotipe
yang diperoleh merupakan modifikasi dari penjumlahan rasio fenotipe
hukum mendel. Misalnya pada perkawinan antara 2 individu dengan
2 sifat beda, ternyata rasio fenotipe F2 tidak selalu 9 : 3 : 3 : 1. Tetapi
sering dijumpai perbandingan-perbandingan yang berbeda, yaitu:
9 : 7 = 9 : (3+3+1)
12 : 3 : 1 = (9+3) : 3 : 1
15 : 1 = (9+3+3) : 1
9 : 3 : 4 = 9 : 3 : (3+1)
Berdasarkan hukum mendel II, mendel menyimpulkan bahwa
alel yang satu tidak saling mempengaruhi segregasi pasangan alel
lainnya yang menentukan sifat berbeda. Gen-gen tersebut secara
bebas berpasangan dan memunculkan sifat tertentu pada individu.
Tetapi beberapa pemunculan sifat dapat menyimpang dari hukum
mendel, ciri-ciri penyimpangan hukum mendel sebagai berikut:
• Rasio fenotipe yang dihasilkan berbeda dengan hukum mendel
• Adanya sifat-sifat tertentu pada gen yang menyebabkan
perbedaan hasil pada filial 2
• Adanya interaksi antar gen