Page 35 - Book_Genetika_Linda
P. 35

AaCc         Aacc         aaCc         aacc
                        ac
                                  (Kelabu)     (Albino)     (Hitam)      (Albino)



                   Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
                     9 A-C- = Kelabu
                     3 A-cc = Albino                   Kelabu : Hitam : Albino
                     3 aaC- = Hitam                            9 : 3 : 4
                     1 aacc = Albino

                         Hal  tersebut  karena  genotipe  c  yang  menyebabkan
                   kemunculan  sifat  tidak  berpigmentasi  (albino)  dan  C
                   memunculkan  sifat  pigmentasi  normal.  Jadi  setiap  kali
                   kemunculan cc maka keturunan F2 mencit menjadi albino.

                •  Epistasis dominan resesif
                         Epistasis dominan resesif terjadi apabila gen dominan dari
                   pasangan gen I epistasis terhadap pasangan gen II yang bukan
                   alelnya, sementara gen resesif dari pasangan genII juga epistasis
                   terhadap  pasangan  gen  I.  Epistasis  ini  pada  generasi  F2  akan
                   menghasilkan fenotipe 13 : 3. Contoh peristiwa epistasis dominan
                   resesif dapat dilihat dari pewarisan warna bulu ayam ras. Dalam
                   hal  ini  terdapat  genotipe  I  yang  menghalangi  pigmentasi  dan  i
                   yang tidak menghalangi pigmentasi. selain itu terdapat genotipe C
                   yang  menimbulkan  pigmentasi  dan  c  yang  tidak  menimbulkan
                   pigmentasi.  genotipe  I  dominan  terhadap  C  dan  c,  sedangkan
                   genotipe c dominan terhadap I dan i.
                     P  =  IICC      x     iicc
                           Putih           Putih
                     F1=              IiCc
                                     Putih
                     F2
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40