Page 85 - Book_Genetika_Linda
P. 85

adalah  2-deoksiribosa,  maka  akan  diperoleh  suatu  deoksi-
                   nukleosida. Di dalam sel, gugus 5’-OH dari komponen gula pada
                   nukleosida  umumnya  teresterisasi  dengan  asam  fosfat.  Dari
                   adenosin  akan  terbentuk  adenosin-5’-monofosfat  (AMP).  Kalau
                   rantai 5’-fosfat dihubungkan dengan rantai fosfat lainnya melalui
                   ikatan  asam  anhidrida,  maka  diperoleh  nukleotida  difosfat  dan
                   trifosfat  misalnya  ADP  dan  ATP.  Gula  dan  basa  dihubungkan
                   melalui suatu ikatan N-glikosidik antara C1 gula dan N-9 cincin
                   purin  atau  N-1  cincin  pirimidin.  Ikatan  ini  selalu  mempunyai
                   konfigurasi β.
                   Nukleosida  merupakan  komponen  yang  terdiri  dari  residu
                   karbohidrat  (ribosa  atau  deoksiribosa)  dan  sebuah  basa
                   nukleotida  (Tabel  2-1).  Sedangkan  nukleotida  terdiri  dari  residu
                   karbohidrat dengan 5 atom C yang melekat pada sebuah basa
                   nukleotida dan grup fosfat.
                          Tabel. Nama basa nukleosida yang bersangkutan
                                      Basa          Nukleusida
                                     Adenin          Adenosin
                                     Guanin          Guanosin
                                     Sitosin           Sitidin
                                      Timin           Timidin
                                      Urasil           Uridin
                                    Hipoxatin          Inosin

                A. Organisasi DNA
                1.  Letak DNA
                   Pada eukariot, DNA terletak di inti sel dipisahkan dari sitoplasma
                   oleh  selubung  inti.  DNA  eukariot  terikat  ke  protein  membentuk
                   suatu kompleks yang dikenal sebagai kromatin. Selama interfase
                   (sewaktu sel  tidak membelah),  kromatin  dapat berbentuk  padat
                   (heterkromatin) atau difus (eukromatin), tetapi tidak dapat diamati
                   struktur yang jelas. Namun, selama mitosis (saat sel berada dalam
                   proses  membelah),  kromatin  memadat  membentuk  kromosom
                   yang dapat dilihat dan mempunyai ciri tersendiri, masing-masing
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90