Page 88 - Book_Genetika_Linda
P. 88
rangka fosfodiester adalah sekitar 11 Å. Apabila dua untai yang
sama jauhnya dari masing-masing diputar di bagian atas dan
bawah, akan terbentuk heliks ganda.
Pada heliks ganda DNA, pasangan basa yang menggabung dua
untai bertumpuk-tumpuk seperti tangga berbentuk spiral
mengelilingi sepanjang aksis sentral molekul gula di dekatnya.
Gugus asam ketiga adalah bebas dan melepaskan sebuah proton
pada pH fisiologis. Oleh karena itu, setiap heliks DNA memiliki
muatan negatif yang menyelimuti permukaannya. Bagian dalam
dari heliks ganda DNA bersifat nonpolar. Sebaliknya, permukaan
molekul bersifat polar dan bermuatan negatif disebabkan oleh
residu gula dan residu fosfat dari tulang punggung DNA.
Heliks mengandung alur yang ukurannya berselang-seling dan
dikenal sebagai alur mayor (major groove) dan alur minor (minor
groove). Kedua alur tersebut terbentuk karena ikatan glikosidik
dari suatu pasangan basa tidak terletak saling berhadapan. Alur
besar dapat terlihat di atas maupun di bawah, sedangkan alur kecil
pada bagian tengah. Basa dalam alur tersebut terpajan, dan oleh
karena itu, dapat berinteraksi dengan protein atau molekul lain.
Terdapat 3 bentuk struktural utama DNA, yaitu bentuk B yang
diuraikan oleh Watson dan Crick pada tahun 1953, bentuk A dan
bentuk Z.
• Bentuk B (B-DNA)
Adalah right-handed helix (heliks ganda berputar ke kanan)
dengan 10 pasangan basa (disingkat bp) per putaran heliks
360º dan dengan bidang basa yang tegak lurus terhadap
sumbu heliks. DNA kromosom diperkirakan terutama terdiri
atas B-DNA.
• Bentuk A (A-DNA)
Dihasilkan dengan cara mendehidrasi sedang bentuk B.
Bentuk ini juga termasuk right-handed helix, tetapi terdapat 11
pasangan basa per putaran dan bidang pasangan basa
dimiringkan sebesar 20º tegak lurus terhadap sumbu heliks.
Heliks A lebih lebar dan lebih pendek dibandingkan dengan