Page 86 - Book_Genetika_Linda
P. 86

terdiri  dari  dua  kromatid  bersaudara  (sister  chromatids)  identik
                   yang  disatukan  di  regio  sentromer.  Mitokondria  mengandung
                   DNA, namun dalam jumlah yang sangat sedikit (kurang dari 0,1%
                   DNA total dalam sel rata-rata).

                2.  Struktur primer DNA
                   Struktur primer dapat dilihat pada Gambar 2-9. Menurut literatur,
                   untuk menuliskan urutan asam nukleat adalah dari arah 5’ ke 3’.
                   Sebagai contoh, bila urutan dalam suatu nukleotida dalam DNA
                   adalah     deoksiadenosin    5’fosfat,   deoksisitosin   5’fosfat,
                   deoksitimidin  5’fosfat  dan  deoksiguanosin  5’fosfat,  maka  cara
                   menuliskannya adalah 5’-ACTG-3’.
                   DNA  merupakan  polideoksiribonukleotida  yang  mengandung
                   banyak  monodeoksiribonukleotida  yang  dihubungkan  secara
                   kovalen  melalui  ikatan  3’→5’-fosfodiester.  Ikatan  fosfodiester
                   menghubungkan  gugus  5’-hidroksil  deoksi-pentosa  pada  satu
                   nukleotida  dengan  gugus  3’-hidroksil-deoksipentosa  yang
                   berdekatan melalui gugus fosfat. Proses ini menghasilkan rantai
                   panjang yang tidak bercabang yang mempunyai polaritas, dengan
                   ujung 5’ (ujung dengan fosfat bebas) dan ujung 3’ (ujung dengan
                   hidroksil  bebas)  yang  tidak  melekat  pada  nukleotida  lain.  Basa
                   yang  terletak  di  sepanjang  rangka  utama  deoksi-ribosa-fosfat
                   yang dihasilkan, menurut konsensus, selalu tertulis dengan urutan
                   dari ujung- 5’ ke ujung-3’ rantai tersebut.

                3.  Konsep pasangan basa
                   Petunjuk pertama adanya interaksi semacam ini didasarkan atas
                   pengamatan bahwa kandungan timin dan adenin pada setiap jenis
                   DNA  adalah  sama  (Hukum  Chargaff).  Hal  yang  serupa  juga
                   berlaku  untuk  guanin  dan  sitosin.  Sebaliknya,  perbandingan
                   antara  jumlah  dari A  dan  T  terhadap  jumlah  G  dan  C  berbeda
                   antara  satu  organisme  dengan  organisme  lainnya.  Model  yang
                   diformulasikan  oleh  J.  Watson  dan  F.  Crick  pada  tahun  1953
                   menerangkan  perbandingan  basa  yang  konstan  ini.  DNA  yang
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91