Page 117 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 117

b.  Paragraf Pengembang
                           Paragraf  pengembang  dalam  esai  disebut  paragraf  batang.
                        Paragraf  batang  tubuh  menjelaskan  dan  menguraikan  pernyataan
                        tesis  yang  disampaikan  pada  paragraf  pendahuluan.  Dalam  hal  ini,
                        paragraf batang tubuh menjawab pertanyaan-pertanyaan: siapa, apa,
                        kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
                           Paragraf  pengembang  berisi  tentang  hal-hal  yang  akan  dikaji,
                        data,  interpretasi  tentang  topik  yang  dibahas,  simpulan,  atau  saran
                        mengenai topik yang dibahas. Pengembangan paragraf dalam batang
                        tubuh  suatu  esai  bisa  dilakukan  melalui  beberapa  teknik,  yaitu:  (1)
                        kronologis,   (2)   urutan   menurut   derajat   kepentingan,   (3)
                        perbandingan, (4) contoh atau kombinasi dari ketiganya.
                     c.  Paragraf Penyimpul
                           Paragraf  terakhir  dari  suatu  esai  disebut  paragraf  penutup  atau
                        paragraf  penyimpul.  Paragraf  penyimpul  dapat  diperoleh  dengan
                        menulis  ringkasan  mengenai  hal-hal  yang  sangat  penting  yang
                        dibahas  dalam  paragraf-paragraf  batang  tubuh  esai  atau  penegasan
                        kembali  apa  yang  dinyatakan  pada  kalimat  tesis  dengan  kata-kata
                        yang tidak sama, ditambah dengan komentar penulis tentang pokok
                        masalah yang dikemukakan.
                           Paragraf penyimpul berisi: (1) ringkasan masalah utama, atau (2)
                        pernyataan kembali kalimat tesis dengan penggunaan kata-kata lain,
                        dan (3) komentar akhir tentang pokok bahasan.

                  3.  Macam-macam Esai
                        Bentuk  esai  dalam  konteks  akademis  dikenal  sebagai  “esai  formal”
                     yang  sering  dipergunakan  para  pelajar,  mahasiswa,  dan  peneliti  untuk
                     mengerjakan  tugas-tugasnya. Di  dunia  sastra  atau  seni,  esai  adalah
                     karya  sastra  berupa  tulisan  pendek  berisi  tinjauan  subjektif  penulisnya
                     atas  suatu  masalah  di  bidang  kesusastraan  dan  kesenian.  Esai  adalah
                     tulisan berisi ulasan tentang sebuah karya sastra dan seni. Sedikitnya ada
                     empat jenis esai, yaitu: deskriptif, ekspositori, naratif, dan dokumentatif.
                        Dalam esai terlihat keinginan, sikap terhadap soal  yang dibicarakan,
                     kadang-kadang  terhadap  kehidupan  seluruhnya.  Esai  dapat  dibedakan
                     menjadi (Mudrajat Kuncara, 2011: 34) sebagai berikut:
                     a.  Esai Deskriptif
                        Esai  deskriptif  bertujuan  menciptakan  kesan  tentang  seseorang,
                        tempat, atau benda. Bentuk esai ini mencangkup rincian nyata untuk
                        membawa pembaca pada visualisasi sebuah subjek. Rincian disajikan
                        dalam urutan tertentu misalnya kiri ke kanan. Atas ke bawah, dekat
                        ke  jauh,  san  sebagainya.  Pola  penyajiannya  mencerminkan  urutan
                        rincian yang dirasakan melalui pengindraan.
                     b.  Esai Ekspositori
                        Esai ini memjelaskan subjek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan
                        penjelasan  tentang  proses,  membandingkan  dua  hal,  identifikasi
               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                        116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122