Page 20 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 20
12) Huruf pertama kata yang menyatakan nama ketatanegaraan,
dan nama dokumen resmi, termasuk juga singkatannya.
Contoh:
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Huruf kapital itu tidak dipakai jika tidak diikuti nama, baik nama
lembaga, nama tempat, maupun nama dokumen.
Contoh:
la bekerja pada sebuah sekolah.
13) Huruf pertama nama buku, nama majalah, nama surat kabar,
judul karangan, kecuali partikel (seperti di, ke, dan dari) yang
tidak terletak pada posisi awal.
Contoh:
Buku Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif di
Perguruan Tinggi itu adalah karya Aninditya Sri
Nugraheni
14) Huruf pertama istilah kekerabatan (seperti bapak, ibu, adik, dan
saudara) yang dipakai sebagai kata ganti atau kata sapaan.
Contoh:
Surat Saudara sudah saya terima.
“Silakan Anda mempresentasikan makalah Anda!”
perintah dosen itu.
"Kapan Bapak berangkat ke Malaysia?" tanya Pak
Zainal.
Huruf kapital tidak dipakai jika istilah kekerabatan itu tidak
dipakai sebagai kata sapaan.
Contoh:
Dia mempunyai dua orang saudara.
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
15) Huruf pertama singkatan kata yang menyatakan nama gelar,
nama pangkat, dan istilah sapaan.
Contoh:
Dr. Doktor
S.E. Sarjana Ekonomi
S.H. Sarjana Hukum
S.S. Sarjana Sastra
M.A. Master of Arts
M.Pd. Magister Pendidikan
Prof. Profesor
b. Pemakaian Huruf Miring
Huruf miring digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan
atau ketikan yang dicetak miring, diberi garis bawah tunggal. Huruf
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 19