Page 18 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 18
seperti:
Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
Pemda DKI (Pemerintah Daerah)
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Kemenag (Kementerian Agama)
b) nama mekanis/teknis, dengan huruf kecil
seperti:
tilang (bukti pelanggaran)
siskamling (sistem keamanan lingkungan)
4. Penulisan Huruf Kapital dan Huruf Miring
a. Huruf Kapital
Huruf kapital adalah huruf abjad yang ditulis lebih besar
daripada huruf yang lain. Aturan penggunaan huruf kapital
disesuaikan dengan berbagai konteks tulisan. Berikut ini adalah
aturan penggunaan huruf kapital tersebut. Huruf kapital atau huruf
besar digunakan pada:
1) Huruf pertama pada awal kalimat.
Contoh:
- Mata Kuliah Bahasa Indonesia semester ini sungguh
menyenangkan.
- Raihan sedang mempelajari metode penelitian kuantitatif.
2) Huruf pertama kata yang berkenaan dengan agama, kitab suci,
dan nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contoh:
Allah Tuhan Maha Pengasih
Kristen Alkitab
3) Huruf pertama petikan (kutipan) langsung.
Contoh:
"Kemarin kamu terlambat ya?" katanya.
Dia menasihati anaknya "Berhati-hatilah, Nak!"
4) Huruf pertama kata yang menyatakan gelar kehormatan, gelar
keagamaan, gelar keturunan, yang diikuti dengan nama orang.
Contoh: Nabi Muhammad
Nabi Ibrahim
Kyai Haji Abdurrahman Wachid
Huruf kapital tidak dipakai jika tidak diikuti nama orang.
Contoh: la baru dinobatkan menjadi sultan
Pada tahun ini dia pergi naik haji.
5) Huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama
orang menggunakan huruf kapital.
Contoh: Gubernur Jawa Tengah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Gubernur Joko Widodo
Jika tidak diikuti nama orang huruf besar tidak dipakai.
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 17