Page 218 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 218

pendidikan dasar (basic education)  yang akan menjadi pijakan bagi anak melangkah menapaki
                  kehidupan nantinya.
                     Dalam  bukunya  yang  berjudul  Pendidikan  Keluarga  Qur’ani,  Mantep  Miharso  menyatakan
                  beberapa fungsi keluarga, yaitu:
                  1.   Fungsi individual
                      a.  Meningkatkan derajat kemanusiaan dan ibadah
                         Keluarga muslim bermula dari akad perkawinan. Perkawinan merupakan pernyataan
                         asasi  pembentukan  keluarga.  Tidak  ada  keluarga  dalam  islam  sebelum  akad
                         perkawinan.  Nikah  bertujuan  untuk  pemeliharaan  fitrah  manusia  dan  ibadah
                         mengikuti sunnah para rasul.
                      b.  Memperoleh ketenangan dan ketentraman jiwa
                         Berkeluarga  akan  mendatangkan  ketenangan  batin,  dan  ketentraman  jiwa.
                         Mendambakan  pasangan  merupakan  fitrah  sebelum  dewasa,  dann  dorongan  yang
                         sulit dibendung setelah dewasa.
                      c.  Meneruskan keturunan
                         Memperoleh anak merupakan inti dan maksud utama berkeluarga, demi melanjutkan
                         keturunan.
                  2.   Fungsi Sosial
                      Keluarga adalah jiwa masyarakat dan tulang punggungnya. Kesejahteraan lahir dan batin
                      yang dinikmati oleh suatu bangsa, atau sebaliknya, kebodohan dan keterbelakangannya,
                      adalah cerminan dari keluarga-keluarga yang hidup pada masyarakat bangsa tersebut.
                  3.   Fungsi Pendidikan
                      Keluarga disepakati oleh para pemikir  sosial  sebagai unit  pertama dan institusi utama
                      dalam masyarakat. Sekolah adalah sekolah pertama bagi anak-anak, yang melalui celah-
                      celahnya  sang  anak  menyerap  nilai-nilai  keterampilan,  pengetahuan  dan  perilaku  yang
                      ada  didalamnya.  Dengan  kata  lain  keluarga  terdapat  fungsi  pendidikan  untuk
                                                                  33
                      menginternalisasi nilai dan pengetahuan serta keterampilan.
                       Islam  terutama  didalam  kitabnya  yakni  Al-Qur’an  dan  As-Sunnah    memberi  perhatian
                      yang sangat istimewa terhadap anak. Beragam konsepsi tentang anak yang  termaktub
                      didalamnya  hingga  proses  penanaman  karakter  anak  secara  bertahap  sejak  dalam
                      kandungan  hingga  menempuh  pendidikan  formal  melalui  institusi  pendidikan  tak  lepas
                      dari bukti kepedulian Islam terhadap keberadaan anak.
                         Keluarga  pada  dasarnya  bertanggung  jawab  sepenuhnya  terhadap  anak.  Menurut
                      Stephen R. Covey, setidaknya ada empat prinsip peranan keluarga yaitu:
                   1.  Modelling
                      Orang tua adalah contoh atau model panutan bagi anaknya. Tidak dapat disangkal lagi
                      bahwa teladan dari orang tua mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi anak. Orang
                      tua  merupakan  model  utama  dan  terdepan  bagi  anak  (baik  positif  atau  negatif),  dan
                      merupakan  pola  bagi  pembetukan  “way  of  life”  anak.  Cara  berfikir  dan  berbuat  anak
                      dibentuk oleh cara berfikir dan berbuat orang tuanya. Melalui modeling  ini orang tua telah
                      mewariskan  cara  berfikirnya  kepada  anaknya,  yang  kadang-kadang  sampai  generasi
                      berikutnya.
                   2.  Mentoring
                       Yaitu  kemampuan  untuk  menjalin  atau  membangun  hubungan,  investasi  emosional
                      (kasih  sayang  terhadap  orang  lain)  atau  pemberian  perlindungan  kepada  orang  lain
                      secara mendalam, jujur dan tidak bersyarat.
                   3.  Organizing
                       Yaitu keluarga seperti perusahaan yang memerlukan  tim kerja dan bekerjasama antar
                      anggota dalam menyelesaikan tugas-tugas atau memenuhi kebutuhan keluarga.
                   4.  Teaching
                      Yaitu terkait peran orang tua sebagai guru atau pendidik bagi anak-anaknya mengenai
                      hukum-hukum  (prinsip-prinsip)  dasar  kehidupan.  Disini  orang  tua  menciptakan
                      kemampuan sadar (conscious competence) pada diri anak, yaitu anak memahami tentang
                      apa  yang  mereka  kerjakan  dan  alasan  tentang  mengapa  mereka  mengerjakan  itu.

                   33  Mantep Miharso. Pendidikan Keluarga Islami, (Yogyakarta, Safiria Insani Press, 2004), hlm
               77
               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                        217
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223