Page 214 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 214
Contoh Proposal:
A. Judul Penelitian
OPTIMALISASI HIDDEN CURRICULUM BERPRESPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI) DALAM RANGKA PENANAMAN NILAI KARAKTER PADA SISWA SDIT
INTERNASIONAL LUQMAN HAKIM YOGYAKARTA
B. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi atau zaman kesejagadan dalam IPTEK, khususnya teknologi
informasi, menimbulkan konsekuensi perkembangannya, baik yang positif maupun yang
negatif. Salah satu diantaranya adalah free trade area (kawasan perdagangan bebas) baik
untuk Asia Tenggara maupun juga Asia Pasifik. Pasar bebas mempunyai sifat inheren (sifat
yang melekat) yaitu kompetitif yang menjadikan kekuatan akan cenderung dominan dan yang
lemah akan terpinggirkan.
Pada era globalisasi saat ini, pengaruh budaya barat juga semakin mewarnai kehidupan
terutama generasi muda, dimana nilai-nilai yang terkandung didalamnya sangat jauh
menyimpang dari aturan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karakter manusia semakin mendekati pada
perilaku binatang yang ditandai dengan hilangnya rasa malu, rasa hormat, tidak adanya sopan
santun, anak berani terhadap orang tua, anak muda tidak lagi menghargai orang yang lebih
tua, siswa berani pada gurunya, anak lebih dekat dengan temannya daripada orangtuanya,
berani dan bangga melanggar aturan hukum. Banyak terjadi perilaku amoral seperti tawuran,
perkelahian antar pelajar, antar etnis, antar kampung, antar mahasiswa, antar suku,
pembunuhan tanpa alasan yang dapat dibenarkan, pembunuhan dengan cara yang sadis
dengan cara mutilasi, penipuan, perjudian, perampokan disembarang tempat dengan cara
membantai penghuni rumah dan menghabiskan isi rumhanya, pemerkosaan, penyalahgunaan
obat terlarang, dan lain sebagainya.
Kemajuan IPTEK juga menciptakan dunia menjadi meng-global seakan satu kesatuan,
tidak ada lagi batas teritorial dalam berkomunikasi dengan yang disebut borderless word (dunia
tanpa batas). Berkomunikasi ke LA (Los Angeles) sama cepatnya dengan bahkan lebih murah
biayanya daripada berkomunikasi ke LA (Lamongan). Globalisasi juga mengakibatkan masuknya
budaya-budaya asing/barat baik sisi positifnya maupun sisi negatifnya. Dampak negatif budaya
tanpa filter yang bisa menyaringnya kecuali filter keimanan dari diri sendiri. Ada sebagian besar
generasi muda menganggap bahwa budaya barat adalah peradaban tinggi dan bangga dapat
mengadopsinya tanpa mengerti esensi sesungguhnya dari budaya tersebut. Banyak dari mereka
cenderung meniru kulit luarnya saja. Kondisi ini sebagaimana yang telah diperingatkan oleh
Rasulullah SAW dalam hadist sebagai berikut:
ْ
َّ
َّ
)ىرخبلا هاور( ْمكَّب ر اوق ْ ْ ل ت ى َّت ح هْن م ٌّ ر ش ه د ْعب ي ذلا لَ إ ٌ نا م ز ْمكْي ل ع ي تأ ي لَ ه َّ ن إ ف او ر بْصا
Artinya: “Bersabarlah, sesungguhnya tidak akan datang suatu zaman, kecuali zaman yang
sesudahnya lebih buruk (keadaannya) daripada zaman sebelumnya, sampai kalian berjumpa
pada Tuhan kalian”. (HR. Al-Bukhari)
23
Untuk mencegah semakin merebaknya perilaku tersebut diperlukan penanaman karakter
pada generasi muda sebagai penerus bangsa. Realisasinya terutama dari lingkup terkecil yaitu
keluarga yakni orang tua memberikan penanaman karakter anak secara berkesinambungan
dengan memberikan contoh konkrit dalam praktek kehidupan sehari-hari. Karena dari lingkup
keluargalah karakter anak akan terbentuk sejak usia dini. Dan pada akhirnya karakter anak
akan tercermin dalam perbuatan, perkataan, pola pikir, perasaan dan kepribadian pada setiap
langkahnya.
Anak merupakan anugerah dari Allah SWT bagi orang tua, selebihnya adalah merupakan
amanah dan fitnah. Sesuai dengan Firman Allah dalam surat At-Taghabun [64]:15:
)نباغتلا ةروس( ٌمي ظ ع ٌرْجأ ه دْن ع َّ اللّ و ٌ ة نْت ف ْمك د لَْوأ و ْمكلا وْمأ ا م َّ ن إ
Artinya: “Sesungguhnya harta dan anak kalian adalah fitnah (cobaan), dan disisi Allah lah
pahala yang besar”) QS: Attaghabun: 15)
24
23 Al-Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn Mughirah Ibn
Baradazabah Al-Bukhari, Al-Jami’ Shohih Al-Bukhari, (Beirut: Dar al-Fikr li at-Tiba’ah wa an-Nasyr
wa at-tauzu’, 1980), hlm. 457
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 213