Page 216 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 216
disebut dengan istilah ibn atau ibnat yang diulang sebanyak 165 kali. Selain itu Al-Qur’an juga
memakai kata Athfal, Shabiy, asbat, ghulam, ghilman, dan rabaib.
32
Penanaman karakter anak dalam keluarga muslim seharusnya berjalan sebagaimana yang
telah diajarkan dalam Al-Qur’an dan As-sunnah. Artinya orang tua sebagai figur utama dalam
keluarga dapat memberikan teladan, baik dari segi ucapan dan tindakan sehingga akan
terbentuk karakter anak yang islami. Dan pada kenyataannya masih ada keluarga islam yang
dipandang belum dapat menanamkan karakter islami terhadap anaknya. Berbagai upaya, cara,
metode dan materi islami berusaha orangtua tanamkan pada anaknya, akan tetapi ada
beberapa keluarga muslim yang dipandang kurang berhasil melakukannya, ini dapat dilihat dari
perilaku anak-anaknya. Namun, pada keluarga muslim komunitas jama’ah Masjid Baitul Hamdi
lebih berbeda dibandingkan dengan penanaman karakter anak didalam umumnya keluarga
muslim. Hal ini tidak terlepas pula dari doktrin agama yang mempengaruhinya. Di dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3,
disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta
bertanggung jawab.Guna mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut harus dilalui dengan
pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum yang dilakukan harus mengacu pada
standar nasional pendidikan (BAB X, Pasal 36, UU Nomor 20 Tahun 2003). Selanjutnya, di Pasal
37 disebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan
agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan,
dan muatan lokal. Berdasarkan dua titik pangkal yang bersinergis dengan Pembukaan UUD
1945 alenia IV dan UUD 1945 Pasal 31 tersebut hendaknya dijadikan dasar pemahaman bagi
pendidik yang tercermin dalam sikap-sikap profesionalitasnya. Sebagai pendidik tentunya juga
berusaha mencari kerterkaitan ruh pembelajaran yang berbentuk mata pelajaran di kelas
dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional pada umumnya. Asumsi penulis, belum semua
pendidik memhami dan menyadari fungsi hidden curriculum . Refleksi dari pemahaman pendidik
tentang tugas yang melekat pada dirinya, dapat diajukan pertanyaan: bagaimanakah
mengaitkan materi pembelajaran (mata pelajaran) di kelas dengan tujuan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis, serta bertanggung jawab.
SDIT Internasional Luqman Hakim Yogyakarta, adalah salah satu sekolah di kawasan
Yogyakarta yang sudah menerapkan kegiatan kurikulum tersembunyi. Kegiatan kurikulum
tersembunyi dan kegiatan ekstrakurikuler di SDIT Internasional Luqman Hakim Yogyakarta
diadakan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diminati siswa untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman terhadap berbagai ketrampilan baik secara kognitif, afektif,
maupun psikomotorik yang pada suatu saat nanti bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan kegiatan kurikulum tersembunyi siswa dapat mengembangkan minat-minat
baru, menanamkan tanggung jawab melalui pengalaman-pengalaman dan pandangan-
pandangan kerja sama dan terbiasa dengan kegiatan mandiri.
Berdasarkan penjabaran permasalahan di atas, maka penelitian ini penting untuk
mengetahui tentang bagaimanakah implementasi dari pengembangan hidden curriculum
berprespektif Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam rangka penanaman karakter siswa di SDIT
Internasional Luqman Hakim Yogyakarta. Penelitian ini memfokuskan pada pengembangan
hidden curriculum berprespektif Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui kegiatan ekstrakurikuler,
serta faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan hidden curriculum tersebut.
32 Muhammad Fuad Abdul Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz Al-Qur’an al-karim (Beirut:
Dar al-Fikr li at-Tiba’ah wa an-Nasyr wa at-tauzu’, 1980), hal. 763-765.
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 215