Page 49 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 49

d.  Jenis  makna  kata  berdasarkan  ketepatan  maknanya:  makna  istilah
                        atau makna umum dan makna khusus
                        Namun secara umum, jenis-jenis makna kata digolongkan dalam dua
                     jenis, yaitu: makna konseptual dan makna kontekstual.
                  5.  Relasi Makna
                        Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa Indonesia, sering kita temui
                      adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata
                      atau  satuan  bahasa  lainnya  dengan  kata  atau  satuan  bahasa  lainnya
                      lagi.  Hubungan  atau  relasi  kemaknaan  ini  mungkin  menyangkut
                      halsinonim,  antonim,  polisemi,  ambiguitas,  hiponim,  redundansi,  dan
                      sebagainya. Berikut ini akan dibicarakan masalah tersebut satu per satu.
                     a. Sinonim
                           Secara  etimologi  kata  sinonimi  berasal  dari  bahasa  Yunani  kuno,
                        yaitu anoma  yang berarti ‘nama’, dan syn  yang berarti ‘dengan’. Maka
                        secara harfiah kata sinonim berarti ‘nama lain untuk benda atau hal
                        yang  sama’.  Secara  semantik  Verhaar  mendefinisikan  sebagai
                        ungkapan  (bisa  berupa  kata,  frase,  atau  kalimat)  yang  maknanya
                        kurang  lebih  sama  dengan  makna  ungkapan  lain.  Umpamanya  kata
                        buruk  dan  jelek  adalah  dua  buah  kata  yang  bersinonim;  bunga,
                        kembang,  dan  puspa  adalah  tiga  buah  kata  yang  bersinonim;  mati,
                        wafat,  meninggal,  dan  mampus  adalah  empat  buah  kata  yang
                        bersinonim.
                        Contoh lain:
                              binatang      = fauna
                              bohong        = dusta
                              haus          = dahaga
                              pakaian       = baju
                              bertemu       = berjumpa
                              buruk         = jelek
                              bunga         = kembang
                              mati          = wafat
                              hulubalang    = komandan
                              aku           = saya
                              melihat       = melirik
                     b. Antonim
                           Kata  antonim  berasal  dari  kata  Yunani  kuno,  yaitu  onoma  yang
                        artinya ‘nama’ dan anti yang artinya ‘melawan’. Maka secara harfiah
                        maka  antonim  berarti  ‘nama  lain  untuk  benda  lain  pula’.  Secara
                        semantik,  Verhaar  mendefinisikan  sebagai:  Ungkapan  (biasanya
                        berupa kata, tetapi dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat) yang
                        maknanya  dianggap  kebalikan  dari  makan  ungkapan  lain.  Misalnya
                        kata  bagus  adalah  berantonim  dengan  kata  buruk;  kata  besar
                        berantonim dengan kata kecil.
                        Contoh lain:
                              hidup   ><    mati
                              besar  ><     kecil
               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                         48
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54