Page 76 - Laporan Pelaksanaan RTL
P. 76
Sampah buang pada tempatnya, Antre, Datang tepat waktu, Antusias belajar, Rasa
memiliki ), Mentoring, Basic Life Skill ( BLS ), dan Kewirausahaan. Di mana
semua program tersebut adalah untuk melatih para siswa untuk lebih memiliki rasa
takut akan Tuhan, menghormati sesama, peduli terhadap lingkungan sekitar,
disiplin, kemandirian, dan jiwa kewirausahaan.
2. Standar Isi
Berdasarkan hasil analisis capaian mutu pada rapor peningkatan mutu pendidikan
selama 3 tahun terakhir terlihat adanya peningkatan. Pada indikator perangkat
pembelajaran yang disusun pendidik, guru SD Kristen Petra 12 sudah menyusun
perangkat pembelajaran sesuai dengan rumusan kompetensi lulusan.
SD Kristen Petra 12 telah memiliki kurikulum tingkat satuan Pendidikan yang
disusun dan dikembangkan oleh para guru, dewan sekolah, dan komite sekolah SD
Kristen Petra 12 dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan
mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya,
usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Kurikulum SD Kristen Petra 12
menggunakan Kurikulum 2013. Mata pelajaran Bahasa Jawa adalah mata pelajaran
muatan lokal sekolah sesuai dengan Pergub Jatim Nomor 19 tahun 2014 tentang
muatan lokal Bahasa Daerah pada pendidikan dasar dan menengah yang merupakan
kebutuhan sosial masyarakat yang ingin melestarikan bahasa ibu.
Pengembangan kurikulum yang telah dilakukan sekolah saat ini adalah
pengembangan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dari SKL yang
telah ada menjadi indikator, selanjutnya dikembangkan menjadi suatu Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta pengembangan bahan ajar sebagai
sumber belajar pendamping bagi peserta didik selain buku paket dan e-book.
Sebagai tolok ukur pencapaian ketuntasan belajar maka di awal tahun ajaran,
sekolah menetapkan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM). SD Kristen Petra 12
memiliki standar KBM yang memiliki beberapa interval dan predikat untuk semua
kelas dan jenjang kelas pada satu sekolah.
Setelah KBM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat dievaluasi
ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KBM berarti belum tuntas
63