Page 31 - E-Magazine
P. 31
tersebut kembali pecah menjadi mangan (Mn) dan zat organik
flok yang lolos saring. Pada pH < 7 sebagai KMnO 4 masih di atas kadar
2+
4+
terbentuk Al(OH) , Al(OH) 2 , maksimum yang diperbolehkan
Al 2(OH) . Dengan adanya ion tetapi memiliki nilai rata-rata lebih
4+
positif yang banyak, akan lebih rendah dari perlakuan lainnya dan
banyak mendestabilisasi muatan air hasil olahan sudah bisa
negatif zat pengeruh, akan tetapi dimanfaatkan untuk keperluan
tetap tidak stabil. rumah tangga selain untuk
Penggunaan tanah lempung (liat) dikonsumsi. Jika pada proses
pada kombinasi tanah lempung dan pengendapannya dilakukan dengan
tawas ini akan memperbanyak waktu yang lebih lama, diyakini
timbulnya flok yang berorientasi kadar warna, mangan (Mn) dan zat
secara acak atau struktur yang organik sebagai KmnO 4 akan
berukuran lebih besar akan turun semakin menurun sehingga bisa
dari larutan itu dengan cepatnya memenuhi standar baku mutu air
membentuk sedimen yang lepas. bersih sesuai dengan kriteria
Semakin banyak flokulasi yang Permenkes RI No.416/Menkes/
dihasilkan maka ion sulfat yang per/1990. tentang syarat-syarat
dilepaskan oleh tawas akan semakin dan pengawasan kualitas air. Oleh
banyak yang terikat oleh flok karena itu, disarankan pada saat
tersebut, sehingga pH air bisa proses pengendapannya dilakukan
menjadi netral. dalam waktu yang lebih lama supaya
Dari hasil penelitian ini dapat lebih banyak flokulasi yang terjadi
disimpulkan bahwa berdasarkan sehingga semakin menurunkan
kadar rata-rata dari beberapa kadar warna dan zat organik
parameter yang diperiksa dan dari sebagai KMnO 4 yang nantinya
perhitungan nilai efektivitas yang diharapkan dapat memenuhi
diperoleh, diketahui dari beberapa standar baku mutu air.
perlakuan yang berbeda itu bahwa
perlakuan dengan tanah lempung 2
gr/l dan tawas 200 mg/l adalah
perlakuan yang paling efektif.
Meskipun kadar parameter warna,
31