Page 147 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 147

  Pengawasan Mutu Pangan  




               mengevaluasi apakah GMP telah terlaksana dengan baik atau belum. Jadi, pemeriksaan dan
               hasil evaluasi mikrobiologi digunakan untuk mengawasi proses keseluruhan, bahkan semata-
               mata untuk mengontrol lot yang diamati. Lingkup observasi visual adalah pengawasan bahan
               mentah, kebersihan pabrik dan peralatan, hygiene karyawan, prosedur pengolahan, fasilitas
               penyimpanan dan transportasi.

               6.    Observasi Visual
                     Observasi visual tidak memerlukan peralatan yang mahal, dan kemungkinan besar tidak
               memerlukan  staf  dengan  keterampilan  tinggi.  Hal  itu  tepat  sekali  diterapkan  dalam
               pengolahan pangan skala kecil di Negara berkembang. Demikian juga masih cocok diterapkan
               pada  pabrik  pengolahan  pangan  yang  sangat  canggih.  Meskipun  demikian,  agar  efektif,
               monitoring dengan observasi visual harus diorganisir secara baik dan memerlukan supervise
               yang ketat. Para karyawan yang diberi tugas untuk monitoring visual tersebut harus mendapat
               latihan  yang  cukup  untuk  mengetahui  dan  menghayati  apa  yang  harus  dilihat  dan  dicari,
               bagaimana  cara  menilai  penyimpangan  terhadap  spesifikasi  yang  telah  digariskan  dan
               tindakan apa yang harus dilakukan sebagai langkah lanjutan.

               7.    Evaluasi Indera
                     Monitoring terhadap parameter yang berpengaruh pada cita rasa dan bau merupakan
               kelanjutan  atau  bagian  dari  visual  monitoring,  yang  kadang-kadang  besar  gunanya  dalam
               mendeteksi adanya penyimpangan dalam proses produksi. Misal, daging mentah yang berbau
               busuk adalah bukti bahwa parameter suhu dan waktu selama penyimpanan atau pengiriman
               tidak terkendali dengan baik.

               8.    Analisis Kimia
                     Analisis kimia yang dapat dilakukan secara cepat, misal penentuan kadar khlorindi dalam
               air  pendingin  yang  digunakan  untuk  mendinginkan  kaleng-kaleng  setelah  disterilkan,  atau
               kadar posfatase pada susu yang dipasteurisasi misalnya dapat berfungsi sebagai cara-cara
               pengontrolan yang baik. Demikian halnya dengan pemeriksaan suhu, pH, total asam, garam,
               aw (water activity atau keaktifan air), dan kelengasan udara, dapat dilakukan dengan cepat,
               sehingga  sangat  bermanfaat  untuk  monitoring.  Karena  cara-cara  tersebut  wahana  yang
               penting dalam mengontrol CCP, analisis fisik dan kimia tersebut merupakan cara-cara yang
               sudah standar bagi industry pangan.
                     Cara-cara  monitoring  seharusnya  didasarkan  pada  cara  analisis  yang  masih  dalam
               jangkauan  pengetahuan  dan  keterampilan  karyawan  non  teknis  yang  berarti  menuntut
               persyaratan  bahwa  karyawan  yang  telah  diberi  tugas  untuk  melakukan  monitoring  dan
               penyimpangan tertentu harus menguasai pengetahuan dan keterampilan, jadi perlu dilatih
               sebelumnya.







                                                           140
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152