Page 167 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 167
KENALI SISTEM IMUN PADA UDANG
Litopenaeus vannamei
Produksi udang putih Litopenaeus vannamei sepertinya tidak pernah
sepi dari berbagai serangan infeksi patogen. hingga saat ini, berbagai
penyakit baik yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri menjadi
“mimpi buruk” bagi para pelaku usaha, diantaranya (1) penyakit White
Spot Syndrome yang disebabkan oleh nimavirus dan dapat menyebabkan
kematian hingga 100% dalam waktu 3 – 10 hari setelah munculnya
gejala klinis, (2) Taura Syndrome yang disebabkan oleh rNa virus
Picornaviridae dan menyebabkan kematian di kisaran 5 – 95% utamanya
pada saat moulting di masa awal pemeliharaan, (3) Infectious Hypodermal
and Haematopoietic necrosis (ihhNV) yang disebabkan oleh systemic
parvovirus hingga kepada infeksi (4) Vibriosis yang dapat melemahkan
kondisi udang dan menjadikan udang lebih rentan terinfeksi oleh virus.
Kondisi ini utamanya disebabkan oleh ketiadaan sistem pertahanan
tubuh spesifik (adaptive) dan (sepertinya) hanya mengandalkan sistem
imun non-spesifik (Innate immune system). Walaupun begitu, respon dari
sistem imun non-spesifik yang terdiri atas respon selular dan humoral
juga dapat diandalkan untuk mengenal dan menghancurkan material
asing, termasuk patogen yang masuk kedalam tubuh udang.
Pertanyaannya adalah bagaimana cara membangkitkan respon selular
dan humoral pada udang? dan komponen selular dan humoral apa saja
yang mampu ditingkatkan dan mampu memberikan perlindungan pada
udang? Dua pertanyaan ini menjadi menarik terlebih dengan semakin
merebaknya ancaman Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (ahPND)
dan kekhawatiran akan keberadaan Decapod Iridescent Virus 1 (DiV 1)
yang dapat menyebabkan kematian massal dengan tingkat infeksi yang
sangat tinggi. riset yang penulis lakukan di Artemia Research Center –
ghent university, Belgia menunjukkan bahwa β-glucans dapat memicu
sedikitnya dua respon humoral, yakni: koagulasi dan produksi anti-
microbial peptide. Khusus β-glucans, keberadaannya akan dikenali
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 153