Page 175 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 175

Pengaturan jumlah dan frekuensi pemberian pakan

          Pengaturan  jumlah  pakan  di dalam  tambak  terkait  erat  dengan
          kekosongan saluran pencernaan, baik lambung atau usus, udang. Pada
          dasarnya, penentuan jumlah pakan yang diberikan ke udang menghindari
          terjadinya  kekosongan  saluran  pencernaan. Jika  saluran  percernaan
          kosong, jumlah pakan yang diberikan atau frekuensi pemberian pakan
          kurang. Oleh sebab itu, penambahan  dosis  dan frekuensi  pemberian
          pakan harus ditambah.
          sebaiknya, petambak  tidak  terpaku pada teori  pemberian pakan,
          misalnya dosis 3—5%  per  bobot tubuh  dengan frekuensi  pemberian
          empat kali. Pasalnya, standar tersebut adalah standar umum. seharusnya,
          jumlah pakan yang diberikan berdasarkan kondisi udang yang dipelihara
          dan kondisi lokasi budidaya saat itu. Pengamatan kekosongan saluran
          pencernaan mutlak  dilakukan  untuk  penentuan  jumlah pakan  harian
          dan frekuensi pemberian pakan yang tepat pada setiap stadia atau umur
          udang.

          Penyimpanan pakan

          manajemen pakan udang vaname yang baik, khususnya pada penanganan
          dan penyimpanan  pakan  buatan,  meliputi  transportasi atau  distribusi
          dan penyimpanan di gudang. Pada saat transportasi atau distribusi, baik
          dari pabrik pakan ke pengecer maupun dari pengecer ke konsumen atau
          pembudidaya udang, pakan harus dijaga agar tidak lembap.
          menurut  edison, yang  juga  menjabat  sebagai  Ketua  i  masyarakat
          akuakultur  indonesia (mai),  kelembapan  pakan  bisa  disebabkan
          faktor  cuaca, misalnya karena hujan,  atau  pun wadah transportasi
          atau distribusi yang lembap. Kualitas pakan yang lembap akan mudah
          menurun dan mudah dihinggapi mikroorganisme, baik berupa bakteri,
          jamur, maupun serangga.
          mikroorganisme mampu menurunkan atau merubah aroma, atraktanitas
          (daya pikat), dan palatabilitas (daya lezat). memaksakan pemberian pakan
          yang lembap dan telah terserang dengan mikroorganisme bisa berakibat
          berkurangnya konsumsi pakan, pertumbuhan lambat, dan produktivitas
          budidaya  rendah.  selain  itu, jumlah  pakan  yang  tidak  termakan  akan
          meningkatkan  penimbunan  bahan  organik  di dasar tambak  serta
          menurunkan ph dan oksigen terlarut di media pemeliharaan atau air.
          upaya antisipasi kelembapan pakan juga berlaku di pergudangan atau
          tempat penyimpanan pakan. manajemen penyimpanan pakan di pabrik,
          BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG                      161
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180