Page 183 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 183
KETAHUI KUALITAS FISIK PAKAN,
UNTUK PERFORMA BUDIDAYA
Kualitas fisik pakan berhubungan erat dengan proses produksi pakan.
Proses produksi pakan yang baik dan stabil akan menghasilkan pakan
dengan kualitas fisik yang baik.
Kualitas fisik pakan dapat menjadi indikator dari proses produksi pakan
maka hal ini berpengaruh pada performa usaha budidaya. Dari sejumlah
indikator kualitas fisik pakan, sebagian besar berkaitan dengan tingkat
kematangan bahan baku dalam proses produksi.
Tingkat kematangan bahan baku akan menentukan nilai kecernaan
(digestibility) pakan, artinya bahan baku atau pakan yang dimasak
dengan baik, dapat dicerna dengan lebih optimal oleh ikan atau udang.
hal ini terutama sangat berarti bagi ikan yang saluran pencernaannya
pendek seperti halnya udang. Digestibility pakan juga bisa turun jika
pakan “over cooked”, disamping itu beberapa vitamin akan rusak saat
dimasak dengan suhu yang tinggi.
Pakan yang aromanya “hambar”, berwarna pucat dan mudah hancur
kemungkinan proses pemasakkannya kurang baik, sehingga bahan
bakunya tidak matang. akibatnya pakan lebih sulit dicerna.
salah satu indikator dari pakan yang tidak dicerna dengan baik adalah
pada feces yang dikeluarkan oleh ikan atau udang berwarna gelap
dan masih mengandung sisa pakan. Jika pakan tidak dicerna dengan
baik maka nutrisi yang diserap oleh ikan atau udang tidak mencukupi
kebutuhannya sehingga pertumbuhannya jadi lambat.
Pada jenis-jenis ikan tertentu (seperti nila, lele, patin) ikan akan terlihat
selalu lapar. Kondisi ini cenderung pemberian pakan ditambah, tapi
karena pertumbuhan ikan tidak optimal maka efisiensi pakan jadi
rendah.
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 169