Page 186 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 186

Jika  terdapat  kekurangan  pada  kualitas  fisik  pakan,  menunjukkan
         terjadinya gangguan atau kendala dalam proses produksi pakan tersebut
         sehingga ada langkah-langkah dalam proses produksi yang terganggu.
         Secara  umum  kualitas  fisik  pakan  dilihat  dari  ukuran  pelet  yang  rata
         (panjang dan diameter), debu yang terdapat dalam karung, aroma pelet
         dan warna permukaan pelet yang rata.  sesungguhnya ada beberapa hal
         lain,  misalnya  kehalusan  permukaan  pelet, kehalusan potongan  pelet,
         dan kerataan ukuran bahan baku pelet.


         Potongan pelet dan debu :

         Panjang pelet yang tidak rata terjadi karena pelet patah-patah, pada waktu
         proses produksi maupun saat transportasi dari gudang pabrik hingga
         ke  konsumen.  Pelet yang patah juga dapat dicirikan dari  permukaan
         potongan pelet yang tidak rata, sebaliknya jika pelet tersebut dipotong
         oleh pisau pada proses  produksi  akan nampak  lebih “halus”.   ukuran
         pelet yang tidak rata dan patah-patah biasanya juga mengandung debu
         yang cukup banyak.  Debu tersebut berasal dari “remahan” pelet yang
         patah.
         Pelet yang mudah patah menunjukkan bahwa pelet tersebut kurang padat
         dan kurang “durable”.  Kondisi ini dapat terjadi jika proses pemasakkan
         pelet dalam conditioner kurang sempurna, baik karena suhu yang rendah
         atau kandungan air yang tidak tepat (terlalu rendah atau terlalu tinggi).
         Jika proses pemasakkan pelet kurang sempurna dapat mengakibatkan
         daya rekat antar bahan baku dalam pakan kurang kuat sehingga pelet
         mudah patah dan terurai.  hal ini disebabkan senyawa bahan baku yang
         berfungsi sebagai pengikat (“binder”) kurang optimal.  Pada pakan udang
         kondisi ini sangat kritikal karena menentukan stabilitas pakan dalam air
         (water stability pakan).

         Debu pada pakan selain berasal dari “remahan” pelet yang patah juga
         timbul  akibat gesekan dan tekanan  pada permukaan  pelet.   selama
         proses  transportasi  dari  gudang pabrik hingga konsumen  pelet akan
         saling  bergesekan  satu  sama  lain.    gesekan  ini menimbulkan  debu,
         terutama jika daya rekat antar bahan baku kurang kuat.  Debu juga dapat
         timbul jika pelet terlalu lama disimpan.
         Pada saat  disimpan dalam gudang, pakan ditumpuk  beberapa lapis,
         tumpukan pakan ini menimbulkan tekanan yang besar bagi lapisan di
         bawahnya. akibatnya lapisan bawah terdesintegrasi, lambat laun akan


         172              BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191