Page 72 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 72
sebagai induk jantan yang telah dikembangkan dengan tujuan untuk
memproduksi jenis ikan kerapu baru yang memiliki keunggulan dan
dapat dibudidayakan. ikan kerapu cantang termasuk ikan karnivora
yang buas dan rakus, hidup menyendiri atau kelompok-kelompok kecil
pada perairan terumbu karang dan beberapa di daerah estuaria serta
menyukai naungan sebagai tempat bersembunyi. ikan kerapu hibrida
cantang memiliki bentuk tubuh membulat dengan ukuran lebar kepala
sedikit atau hampir sama dengan lebar badannya, kulit berwarna coklat
kehitaman dengan lima garis hitam melintang di bagian tubuhnya, semua
sirip bercorak, bentuk mulut lebar superior (bibir bawah lebih panjang
dari bibir atas), tipe sisik ctenoid (bergerigi), dan bentuk gigi runcing.
Dalam budidaya perikanan secara umum, poin penting yang perlu
diperhatikan yaitu pada penanganan lingkungan air kolam serta ikan itu
sendiri seperti kualitas ikan dan pakan. Penanganan lingkungan kolam
bertujuan untuk menjaga kondisi air tetap pada parameter yang terbaik.
Parameter penting yang perlu diperhatikan yaitu oksigen terlarut (DO),
salinitas, ph temperatur serta ekosistem mahluk hidup perairan yang
dibutuhkan. suhu optimum untuk pembesaran kerapu cantang berkisar
24-31 °C, ph yang baik yaitu 7,0-8,5, oksigen terlarut yaitu lebih dari 3,5
ppm, salinitas yang baik untuk pembesaran kerapu cantang yaitu 30-33
ppt serta tidak terdapat alga/plankton yang banyak merugikan (Bga).
Dengan tuntutan target produksi yang tinggi tentu petambak wajib
menggunakan teknologi dalam budidaya untuk menjaga parameter
produksi tetap dalam kondisi normal. Target produksi tinggi sudah
diterapkan diberbagai wilayah termasuk para petambak di Purworejo,
Jawa Tengah. untuk mensiasati hal tersebut, petambak Purworejo salah
satunya mas alif sudah menggunakan teknologi berupa pupuk tambahan,
probiotik, dekomposer, feed additive serta nanobubble.
aplikasi Teknologi Tangguh dilokasi ini dapat digunakan untuk probiotik
dan remediasi pada tambak udang. Bacillus sp. dapat bertindak sebagai
probiotik sehingga akan dapat meningkatkan kecernakan pakan,
memperbaiki penyerapan nutrisi, dan meningkatkan imunitas ikan
maupun udang. untuk Bacillus sp., streptomyces sp. dan Trihochoderma
sp. serta aspergillus niger akan berperan penting dalan degradasi sisa-
sisa pakan sehingga kualitas air akan jauh lebih baik serta menurunkan
BOD air. Fermentasi pakan udang dan ikan dengan probiotik ini juga
akan sangat meningkatkan efisiensi pakan.
Kondisi lingkungan yang tetap baik sampai dengan panen serta kondisi
ikan yang berkualitas sangat disukai konsumen, sehingga petambak
akan mendapatkan keuntungan yang baik pula. hasil produktivitas yang
58 BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG