Page 71 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 71
MENGENAL BUDIDAYA IKAN KERAPU CANTANG
Pemenuhan kebutuhan gizi tubuh di masa pandemi dapat dilakukan
dengan memperbanyak mengonsumsi protein asal hewan. Konsumsi
protein sangat digencarkan diberbagai kesempatan, baik dari
pemerintahan, tenaga kesehatan hingga masyarakat umum. Oleh karena
itu, kebutuhan diversifikasi sumber protein dari ikan terus meningkat
pula, sejalan dengan berkembangnya berbagai usaha budidaya ikan,
seperti ikan kerapu.
ikan kerapu (epinephelus sp.) dikenal dengan “groupers” merupakan
ikan laut yang banyak ditemukan di perairan pantai indonesia yang
telah berhasil dibudidayakan dan cukup digemari. ikan kerapu hidupnya
soliter, di alam memangsa ikan dan krustase dan merupakan salah satu
komoditas perikanan yang mempunyai peluang baik di pasar domestik
maupun pasar internasional, selain itu nilai jualnya cukup tinggi. Jenis-
jenis ikan kerapu tersebut diantaranya adalah ikan kerapu lumpur,
kerapu macan, kerapu batik, kerapu sunu, dan kerapu bebek/tikus.
Pemenuhan kebutuhan akan protein hewani dari ikan kerapu masih
banyak bergantung kepada penangkapan di alam. untuk mencapai
produksi ikan kerapu dalam jumlah besar maka perlu dilakukan usaha
budidaya. Namun di sisi lain, pertumbuhan ikan kerapu diketahui
lambat. sehingga diperlukan budidaya yang intensif dengan berbagai
teknologi penunjang agar pertumbuhannya lebih cepat dan dapat
diproduksi secara massal untuk melayani permintaan pasar ikan kerapu
dalam keadaan hidup. Diantara ikan kerapu yang sering dibudidayakan
petambak yaitu kerapu cantik (persilangan macan dan batik) dan
kerapu cantang (persilangan macan dan kertang). sebagaimana yang
dibudidayakan oleh salah satu petambak di Purworejo, Jawa Tengah
yaitu kerapu cantang.
ikan kerapu cantang merupakan benih hibrida hasil perekayasaan
perkawinan antara ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus)
sebagai induk betina dengan kerapu kertang (epinephelus lanceolatus)
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 57