Page 153 - Kristen-BS-KLS-VII
P. 153

Anugerah Allah yang ditunjukkan dalam diri Yesus Kristus memanggil kita
                     untuk bersikap  penuh kasih  dalam  hubungan kita  dengan orang lain. Paulus

                     mengawali himne dengan mengatakan, "Biarlah pikiran yang sama ada di dalam
                     kamu yang ada di dalam Kristus Yesus" (Flp. 2: 5). Keramahan kita melibatkan
                     pengosongan diri, dan dalam menerima    orang lain dalam cinta  tanpa  syarat
                     kita berpartisipasi dalam pola cinta dan penebusan  Kristus. Memang kasih dan
                     kebaikan orang kristen  tidak terbatas hanya pada mereka yang ada di komunitas

                     kita sendiri; Injil memerintahkan kita untuk mengasihi bahkan musuh kita
                     dan menyerukan berkat atas mereka   (Mat 5: 43-48; Rom  12:14). Oleh karena
                     itu, sebagai orang Kristen, kita perlu mencari keseimbangan yang tepat antara

                     identitas kita  di dalam Kristus dan keterbukaan kita  kepada orang lain dalam
                     cinta kenotic (cinta yang memulihkan) yang muncul dari identitas itu sendiri.

                     G.  Yesus Mewajibkan Pengikut-Nya untuk Mengasihi
                         Allah dan Sesama Manusia

                     Pertanyaan seorang Farisi kepada Yesus tentang hukum yang terutama dalam
                     hukum Taurat mengandung keinginan untuk memilah-milah manakah
                     hukum yang terutama dan hukum-hukum yang sekunder atau yang kurang

                     penting. Yesus menjawab,
                         “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
                                                                  38
                         jiwamu dan dengan segenap akal budimu.  Itulah hukum yang terutama
                                           39
                         dan yang pertama.  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
                                                                            40
                         Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.  Pada kedua hukum
                         inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
                         Dari ayat-ayat di atas jelas bahwa Taurat mewajibkan kita menciptakan
                     dan memelihara    hubungan kasih kepada      Allah maupun sesama. Kita

                     diperintahkan mengasihi sesama kita   seperti diri kita sendiri. Seorang ahli
                     Taurat datang dan bertanya kepada Yesus, “Siapakah sesamaku manusia itu?”
                     (Lukas 10:25-37). Mengapa  ia bertanya  demikian?  Di sini pun jelas bahwa
                     orang ini ingin memilah-milah, siapakah yang layak dia kasihi dan siapa yang

                     bisa ia singkirkan. Bukankah ini juga yang sering kita temukan dalam hidup
                     kita sehari-hari? Ada yang kita pilih sebagai teman kita, ada yang kita anggap
                     orang asing, bahkan musuh yang harus disingkirkan.


                                           Bab X Hidup Bersama dalam Masyarakat Majemuk     143
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158