Page 127 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 127
daripada hal-hal yang lebih berharga dan berarti seperti keluarga kita, cinta kasih,
sahabat-sahabat kita yang sejati, suka cita yang sungguh-sungguh. Akibatnya hidup
kita menjadi dangkal dan hampa. Sebagai gereja Tuhan di muka bumi, kita dipanggil
untuk memiliki
”…cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi,
supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat
melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah
pada hari Ia melawat mereka” (1Pet. 2: 12).
Masalahnya, sering kali gereja lupa akan tugas dan pergumulannya ini. Gereja
lupa bahwa ia dipanggil untuk mewujudkan perbuatan-perbuatan baik di dunia.
Sebaliknya, ada gereja-gereja yang sibuk bertengkar di dalam. Terjadi saling berebut
kekuasaan karena orang-orang di dalamnya ingin menjadi pemimpin dan penguasa.
Gereja terpecah-belah, dan akibatnya muncullah gereja-gereja yang baru yang
semata-mata hasil perpecahan.
Orang lupa bahwa Tuhan Yesus sendiri tidak suka bila orang saling memperebutkan
kedudukan dan berusaha menonjolkan diri. Ia pernah mengatakan, ”Demikianlah
orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi
yang terakhir” (Mat. 20: 16).
Ada pula gereja-gereja yang tidak peduli terhadap masyarakat di lingkungannya
karena mereka ternyata tidak memeluk agama yang sama, atau bahkan memusuhinya.
Terhadap keadaan ini, Tuhan Yesus justru mengajarkan,
46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?
Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya
47
memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada
perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat
demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang
48
di sorga adalah sempurna” (Mat. 5: 46–48).
Kent M. Keith, seorang aktivis mahasiswa, pada 1968 menulis ”Perintah yang
Paradoks” yang isinya demikian:
Orang sering kali tidak logis, tidak masuk akal, dan egois.
Tetaplah kasihi mereka.
Bila engkau berbuat baik, orang menuduhmu egois atau mempunyai motif
tersembunyi
Tetaplah berbuat baik.
Bila berhasil, engkau akan mendapatkan teman-teman palsu dan musuh sejati.
Tetaplah mencapai keberhasilan.
Kebaikan yang kamu lakukan hari ini, akan dilupakan besok.
Tetaplah lakukan kebaikan.
Kejujuran dan keterbukaan membuat engkau rentan.
Tetaplah bertindak jujur dan terbuka.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
119